PATI – Mondes.co.id | Memulai usaha tak harus rumit. Hal ini dicontohkan oleh seorang pelaku usaha muda asal Kabupaten Pati bernama Febri. Ia memanfaatkan peluang bisnis dengan berjualan nasi uduk di kota kelahirannya.
Febri memulai usaha ini sejak masa pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Tak ingin terjerat kebutuhan ekonomi, justru Febri ambil kesempatan berjualan nasi.
Pria berusia 29 tahun itu memanfaatkan momentum pagi hari. Dirinya membuka lapak dagangan sejak pukul 05.00-09.00 WIB.
“Saya mulai jualan nasi jam 05.00, ya waktu subuh. Saya jualan nasi uduk dan nasi kuning. Jam 08.00 bahkan sudah habis, kadang ya jam 09.00,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Senin, 2 Oktober 2023.
Tak hanya menjajakan nasi uduk, dirinya juga menjual nasi kuning. Momentum pagi buta menjadi sasaran empuk bagi ayah satu anak itu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan hidangan sarapan.
Setiap harinya, Febri menghabiskan 9 kilogram nasi dalam waktu tiga jam.
“Per hari menyediakan delapan sampai sembilan kilogram. Habis dalam tiga jam saja,” ucap Febri.
Ia menjualnya di Jalan Kolonel Sunandar.
“Saya jualnya di lapak jembatan Puri, tepat di Jalan Kolonel Sunandar,” sambungnya.
Selain nasi, dirinya juga menyediakan berbagai varian lauk pelengkap.
Meskipun harga beras mengalami kenaikan, kondisi itu tidak membuat Febri menaikkan harga dagangannya.
“Harga beras meski naik, harga nasi uduk dan kuning saya tetap Rp5 ribu. Harga akan beda kalau nanti tambahan lauk. Itu pun gak nambah mahal,” tuturnya.
Pendapatan per hari yang ia peroleh mencapai Rp1,2 juta hingga Rp1,3 juta.
“Omzet yang saya raih setiap hari Rp 1,2 sampai Rp 1,3 juta,” ujarnya.
Dirinya mengaku belum berpikir akan menambah varian nasi baru. Pasalnya ia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) maupun modal.
“Beberapa strategi masih saya atur, mengingat tenaga, anggaran belum memenuhi. Harapannya saya bisa membuka outlet baru dan membuka cabang lagi,” pungkasnya.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar