Maksimalkan Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemkab Trenggalek Inisiasi Pos Curhat

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Nov 2023 18:31 0 570 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus maksimalkan upaya terhadap perlindungan perempuan dan anak. Salah satunya, dengan adanya inisiasi pembentukan Pos Curhat di tiap desa.

Hal itu diungkapkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat pembekalan konselor Rumah Perempuan dan Perlindugan Anak (RPPA) yang dilaksanakan di Pendapa Manggala Praja Nugraha beberapa waktu lalu.

Keberadaan Pos Curhat sendiri lebih difokuskan pada tiga hal, yakni mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, praktik perdagangan manusia, serta ketidakadilan akses baik dalam hal ekonomi maupun pendidikan.

Mengingat, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang muncul ke permukaan, belum tentu mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan. Sebab, dimungkinkan banyak faktor yang melatarbelakangi, seperti halnya tidak adanya keberanian bersuara atau alasan lain.

“Maka saat ini fokusnya adalah bagaimana kita memiliki jejaring untuk kemudian bisa mendengar dan menyaring semua keluhan warga sebanyak-banyaknya,” ungkap Nur Arifin, Kamis, 23 November 2023.

Sehingga, masih kata bupati muda itu, seluruh unsur serta stakeholder terkait sama-sama punya kepedulian terhadap kasus dimaksud.

Pasalnya, di beberapa kesempatan, para korban (kekerasan perempuan dan anak) punya kecenderungan memendam masalah mereka. Entah karena adanya intervensi, tekanan psikologis, ataupun penyebab lain.

“Ketika tidak ada kasus muncul, bukan berarti tak ada kekerasan. Hal itu yang perlu digarisbawahi, jadi yang terpenting sekarang adalah awarness-nya harus ditingkatkan,” tandas dia.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini juga menambahkan tentang betapa pentingnya sinergitas peran dalam lingkup keluarga. Di mana pengasuhan anak, tidak hanya bertumpu pada peran ibu namun juga sosok figur ayah.

BACA JUGA :  Babak Baru Dugaan Kasus Korupsi Oknum Pemdes Nglebeng

“Dahulu sekitar tahun 2016, dalam PKK ada program namanya Satu Jam Bersama Ayah. Saat kunker ke beberapa sekolah, terlihat para ayah sudah mau menemani putra-putrinya. Pun begitu, sebenarnya yang dibutuhkan bukan hanya fisik saja, namun juga lahir sekaligus batinnya. Secara rutin, meluangkan waktu untuk menemani anak belajar dan bermain,” jelas Novita.

Sedangkan, saat disinggung mengenai Pos Curhat, istri Bupati Trenggalek itu menjelaskan bahwa tidak hanya sekedar laporan, namun juga perlu adanya interaksi. Sehingga, kepada para konselor juga harus dilatih agar mampu memberikan pendampingan psikologis.

“Program pencegahannya ada, tetapi pendampingan juga tetap diprioritaskan. Sehingga setiap ada masalah, baik itu pada kasus anak, remaja, sampai ibu-ibu, bahkan bapak-bapak biasanya datang dengan membawa masalahnya masing-masing. Maka, TP PKK pun melatih konselor agar mampu menjadi pendamping yang baik dan positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini