Makna Upacara Melasti bagi Umat Hindu di Jepara

waktu baca 2 menit
Senin, 24 Mar 2025 19:15 0 205 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Upacara Melasti merupakan prosesi penyucian diri bagi umat Hindu sebelum menyambut Hari Raya Nyepi.

Upacara melasti merupakan suatu proses pembersihan diri manusia, alam, dan benda-benda yang dianggap sakral.

Ritual ini bertujuan untuk membersihkan alam semesta, termasuk bumi pertama dan seluruh isinya dari berbagai pengaruh negatif.

Hal ini sebagaimana dilakukan oleh ratusan umat Hindu Jepara yang merayakan upacara Melasti Tahun Baru Caka 1947 di Pantai Tirto Samudera Bandengan.

“Kemarin kami melaksanakan Melasti di Pantai Bandengan. Acara Hari Raya Nyepi 2025 akan berlangsung pada Sabtu (29/3/2025),” ungkap Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jepara, Parsini, Senin (24/3/2025).

Dikatakan Parsini, prosesi Melasti ini merupakan penyucian diri dan lingkungan alam semesta sebelum melakukan tapa brata penyediaan puncak.

Dalam tradisi tersebut, para jemaah mengenakan pakaian serba putih bertali pinggang kuning dan bertutup kepala.

Mereka datang pukul 07.30 WIB dengan kirab sambil membawa sesaji dan benda sakral ke lokasi Upacara Melasti.

Menurutnya, untuk dapat suci kembali, umat Hindu melakukan sembahyang dan permohonan kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) lewat perantara air kehidupan (laut, danau, sungai).

“Dengan cara dihanyutkan agar segala kotoran hilang dan suci kembali,” kat dia.

Sebelum melaksanakan kegiatan, para umat Hindu melaksanakan beberapa rangkaikan kegiatan.

Mulai dari bersih-bersih rumah, tempat ibadah, membagikan sembako untuk warga setempat, hingga melaksanakan donor darah.

Seusai melakukan prosesi melasti, umat Hindu Jepara melaksanakan Tawur Agung yang dipusatkan di Pura Manggala Dharma, Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji.

BACA JUGA :  Jalan Kayen Makin Halus, Warga Tambakromo Iri Tak Kunjung Ada Perbaikan

Saat pelaksanaan Tawur Agung, kata Parsini, akan diikuti oleh seluruh Umat Hindu se-Kabupaten Jepara yang diperkirakan ada ratusan jemaah.

“Melasti membersihkan pratima alat persembayangan yang akan digunakan pada waktu tanggal 28 maret yaitu Tawur agung. Jumlah jamaah hari 500 orang,” terangnya.

Di hari puncak perayaan Nyepi, semua umat Hindu harus melakukan sembayang Brata Penyepian dengan benar.

“Pada penyepian ada 4 amati geni, amati lelungan, amati lelanguan (tidak senang-senang), amati karyo tidak bekerja,” pungkasnya.

Melalui Upacara Melasti, Parsini berharap, semua makhluk bisa berbahagia, baik itu umat Hindu maupun masyarakat Indonesia.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini