PATI – Mondes.co.id | Petani asal Desa Mangunrekso, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Suwarno merasa bangga, lantaran lahan ubinan sawah miliknya menghasilkan panen padi dengan capaian 10,4 ton per hektar.
Angka ini merupakan target dari Bupati Pati, Sudewo dalam program strategis nasional yakni swasembada pangan.
Menurutnya, pola budi daya intensif yang dilakukan sukses. Tentu hasil ini tidak terlepas dari peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati.
“Keberhasilan ini tak lepas dari penerapan budi daya padi yang intensif dan terukur,” ucap Ketua Kelompok Tani (Poktan) Bangun Tani tersebut.
Diketahui, padi yang dibudidaya merupakan varietas Inpari 32.
Selama musim tanam ini, dirinya melakukan pemupukan sebanyak tiga kali dengan takaran yang ideal.
Di samping itu, pengairan dirasa cukup, lantaran curah hujan sangat mendukung pertanian pasa masa kini.
“Pengairan saat ini Alhamduillah curah hujan cukup, airnya sudah cukup,” terangnya.
Pengobatan juga dilakukannya secara teratur agar tanaman padi terhindar dari hama yang bisa merusak tanaman.
Ia berharap agar capaian ini bermanfaat bagi petani lainnya.
“Semoga bermanfaat bagi petani lainnya,” harap Suwarno saat memberikan pesan kepada petani.
Perlu diketahui, terdapat dua lokasi hasil konversi di Desa Mangunrekso, pada ubinan 1 hektar pertama menghasilkan 9 ton, lalu ubinan 1 hektar lainnya menghaslkan 10,4 ton.
Hal ini sangat menggembirakan bagi petani, khususnya di Kabupaten Pati bagian selatan.
Sebagai informasi, wilayah Kabupaten Pati selatan didominasi lahan tadah hujan.
Tentu, kondisi tersebut berbeda dengan wilayah Kabupaten Pati bagian utara yang memiliki kondisi lahan dengan pasokan air yang cukup di tiap musim tanam.
Menurut PPL Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Diana Kusumawati, niat dan kerja keras setiap pihak akan mewujudkan tekad 1 hektar 10 ton hasil panen.
Sinergi antara petani, PPL, Babinsa, Babinkamtibmas, pemerintah desa (pemdes) dan forum koordinasi pimpinan kecamatan (forkopimcam) dapat mewujudkan program tersebut.
“Tetap semangat buat teman-teman PPL di Pati selatan, 10 ton tidak hanya harapan kalau ada niat dan kerja keras dan kerjasama yang baik antara PPL di BPP (Balai Penyuluh Pertanian), Babinsa, Babinkamtibmas, aparat desa dan kecamatan. Tentu saja petani di kelompok tani,” ungkapnya saat ditanya Mondes.co.id.
Ia berpesan kepada para PPL di Kabupaten Pati bagian selatan untuk semangat dan kerja keras.
Sehingga, support tersebut bisa memantik para unsur demi merealisasikan swasembada pangan.
Sementara, Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat menuturkan jika dengan manajemen pertanian yang baik, maka petani mampu mewujudkan swasembada pangan di daerah, bahkan nasional. Mirza sangat mengapresiasi perolehan 10 ton per hektar tersebut di wilayahnya.
“Kami mengapresiasi terhadap capaian Poktan Bangun Tani. Capaian (10 ton) sebagai bukti bahwa dengan manajemen pertanian yang baik, semangat gotong royong, pendampingan yang tepat, maka swasembada pangan bukan hanya harapan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar