Longsor Cilacap, Ahmad Luthfi Perintahkan Siapkan Lahan Relokasi Warga di Majenang

waktu baca 3 menit
Senin, 17 Nov 2025 09:08 0 26 Dian A.

 SEMARANG – Mondes.co.id | Keluarga korban bencana longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, dan warga sekitar bakal direlokasi.

DBHCHT TRENGGALEK

Gubernur Ahmad Luthfi sudah memerintahkan Bupati Cilacap untuk menyiapkan lahan relokasi dan disetujui 3,5 hektare.

Perintah relokasi dari Gubernur Ahmad Luthfi ini dilakukan, mengingat potensi longsor masih ada di sekitar lokasi.

Saat ini di area sekitar lokasi masih ada retakan, dikhawatirkan tanahnya agak bergeser dan kejadian serupa bisa terulang.

“Kami sudah koordinasi dengan Bupati (Cilacap) dan siapkan 3,5 hektare di Majenang. Nanti disiapkan rumah biar aman, karena masih ada retakan,” kata Ahmad Luthfi saat mengecek lokasi longsor, kemarin.

Dijelaskan, di atas lahan tersebut, selanjutnya akan dibangun hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap).

Pembangunan huntara dan huntap selanjutnya akan ditangani Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Instruksi kedua, Gubernur Ahmad Luthfi adalah terus melakukan pencarian pada 12 orang korban yang saat ini diduga masih tertimbun material longsor.

Saat ini ada sekitar 920 petugas gabungan yang terdiri dari SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan bekerja keras dan ekstra hati-hati menggali tanah lumpur.

Ketiga, kebutuhan dasar bagi warga terdampak wajib tercukupi.

Mulai dari makanan, minuman, layanan kesehatan hingga pendidikan bagi anak-anak di dusun tersebut.

Trauma healing juga dilakukan. Layanan kesehatan dan pendidikan harus jalan,” ungkap Ahmad Luthfi.

Selanjutnya Gubernur juga menegaskan, sosialisasi kewaspadaan akan terjadinya bencana alam harus terus dilakukan.

Tak hanya di Cilacap, namun juga wilayah lain yang rawan.

BACA JUGA :  Hasil Investigasi Seleksi PPPK Rembang, Inspektorat Temukan Indikasi Pelanggaran

Ia menyebut seperti Kabupaten Brebes dan Kabupaten Wonosobo.

“BPBD harus terus sosialisasi. Wilayah mana saja yang rawan dan bagaimana antisipasinya. Masyarakat juga harus paham, bahwa Jawa Tengah itu supermarket bencana. Jadi kewaspadaan harus ditingkatkan dan saling mengingatkan, jika ada tanda-tanda potensi bencana terjadi,” harapnya.

Terkait huntara dan huntap, ia mengatakan, Gubernur Ahmad Luthfi telah memerintahkan Bupati untuk menyiapkan lahan.

Pihaknya bertanggung jawab untuk pembangunannya.

Terkait pencarian korban, ia menginstruksikan agar seluruh alat berat yang ada digeser ke Cibeunying.

Pencarian juga dilakukan dengan mengerahkan tim K-9 milik kepolisian.

Dalam kunjungan itu ia juga menggelar rapat terbatas terkait penanganan dan pencarian korban yang masih belum ditemukan.

Rapat itu untuk mempercepat upaya-upaya penanganan bencana tanah longsor tersebut.

Rapat tersebut diikuti oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng Bergas Catursasi Penanggungan, Deputi Bidang Penanganan Darurat Bencana BNPB Budi Irawan, Bupati Cilacap, serta OPD terkait serta tim SAR gabungan dari TNI-Polri dan relawan.

Di sisi lain, Dirjen Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal TNI Budi Irawan mengatakan, pihaknya bersama BMKG melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC).

Tujuannya, agar hujan tidak turun di lokasi pencarian.

“Sudah laksanakan hari ini. Harapannya berhasil,” kata Budi.

Budi menjelaskan, dalam melakukan modifikasi cuaca tersebut, tim ahli dari BMKG juga diikutkan dalam pesawat.

Ahli tersebut akan mengidentifikasi apakah awan yang ada mengandung air atau tidak.

“Kalau anginnya bisa sesuai dengan prediksi dari BMKG, saya yakin dan percaya hujan tidak akan turun. Kalau turun paling rintik, tapi kalau angin di luar prediksi ya hujan akan turun juga,” jelasnya.

Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan menambahkan, kendala pencarian sampai hari keempat adalah cuaca.

BACA JUGA :  Penuhi Undangan, Ribuan Demonstran Berduyun Padati Alun-alun Pati

Berkaitan dengan hal itu, maka operasi SAR tidak bisa panjang.

“Waktunya hanya bisa dimulai pukul 06.00-18.00 WIB. Nah, ini dengan melihat evaluasi yang sudah berjalan, maka BNPB melakukan operasi modifikasi cuaca. Harapannya cukup membantu untuk mengurangi hujan yang ada di lokasi ini,” jelasnya.

Ia mengatakan, berdasarkan data dari Basarnas korban hilang yang sudah ditemukan sebanyak 11 orang.

Masih ada sekitar 10 orang yang saat ini dalam pencarian.

“Untuk update temuan korban hilang masih menunggu rilis dari Basarnas,” ujarnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini