Langkah Nyata Peduli Lingkungan, 179 Sekolah di Pati Ditetapkan sebagai Adiwiyata

waktu baca 5 menit
Rabu, 15 Okt 2025 16:29 0 54 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Demi menjadi satuan pendidikan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan, maka sekolah-sekolah di Kabupaten Pati ini mengikuti seleksi Adiwiyata tahun 2025.

DBHCHT TRENGGALEK

Seleksi Adiwiyata ini mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, dan Mandiri.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Suwi’i menyebut, terdapat ratusan sekolah turut serta.

Sejak 2021 hingga per Oktober 2025, total sebanyak 179 sekolah semua jenjang di Kabupaten Pati maju ikut seleksi Adiwiyata di tahun ini.

“Ada 179 sekolah maju seleksi Adiwiyata, di antaranya tingkat Nasional sebanyak 29, tingkat Provinsi 46, tingkat Kabupaten 93, tingkat Mandiri 11. Sekolah yang ikut seleksi Adiwiyata ini melalui serangkaian proses hingga Oktober 2025 ini,” paparnya kepada Mondes.co.id, Rabu, 15 Oktober 2025.

Dari seleksi tersebut, hanya seleksi Adiwiyata tingkat Provinsi saja yang telah ditetapkan.

Ada 13 sekolah Kabupaten Pati yang menerima penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Di antaranya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesuma Margoyoso, Madrasah Aliyah (MA) Darul Falah, SMKN 2 Pati.

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tayu, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Winong, SMPN 2 Winong, SMPN 2 Pucakwangi, SMP Islam Terpadu (IT) Ittihadul Muwahidin.

Kemudian, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bageng 02, SDN Sitilihur 02, SDN Ngurensiti 02, SDN Ketanen, dan SDN Bangsalrejo.

“Belum semuanya yang seleksi Adiwiyata 2025 ini, hanya tingkat Provinsi yang sudah keluar, karena kalau untuk tingkat Kabupaten belum, Nasional belum, Mandiri juga belum. Ada 13 sekolah yang raih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah, salah satunya mendapat hasil terbaik, yaitu peringkat ke-2 didapat SMK Kesuma Margoyoso,” paparnya.

BACA JUGA :  Duh, Ada 16.000 Rumah Tak Layak Huni di Pati

Dirinya menjelaskan, seleksi Adiwiyata tingkat Kabupaten Pati sedang melalui serangkaian proses pemberkasan sejak Oktober ini, sehingga akan diumumkan pada Desember 2025 mendatang.

Untuk seleksi Adiwiyata tingkat Nasional dan tingkat Mandiri telah melalui serangkaian pemberkasan pada Juli lalu dan akan diumumkan pada November 2025 mendatang.

Sedangkan, seleksi Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah telah lebih dahulu karena masa proses pengumpulan berkas berlaku pada Februari dan sudah pengumuman pada Juli 2025 kemarin.

Pihak sekolah melakukan pemberkasan secara online untuk diverifikasi oleh penilai.

“Prosesnya berkas dikirim online, kemudian nanti diverifikasi. Kalau tingkat Kabupaten ini juga online, sebelum diverifikasi akan kami cek untuk evaluasi untuk kita kupas memenuhi standar apa belum, kalau belum kami memenuhi kami sampaikan,” terangnya.

Untuk meraih penghargaan Adiwiyata harus diseleksi dahulu oleh penilai.

Ketika sekolah mengajukan untuk ikut seleksi Adiwiyata, maka harus memenuhi 29 indikator yang tertuang dalam 5 kategori.

“Pedoman seleksi Adiwiyata mengunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 52 Tahun 2019, ada 29 indikator yang tertuang dalam 5 kategori di antaranya aspek kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, pengelolaan sampah seperti pemilahan organik/anorganik, penanaman maupun pembibitan, serta konservasi energi dan konservasi air. Namun, terbit Permen LHK Nomor 5 Tahun 2025 yang memperbaharui regulasi sebelumnya,” urainya.

Ia menyampaikan, ada regulasi teranyar kaitannya penyelenggaraan Adiwiyata, yaitu Permen LHK Nomor 5 Tahun 2025.

Meskipun begitu, pihaknya belum bisa menerapkan lantaran belum ada petunjuk teknis (juknis).

Sehingga pemerintah masih menggunakan juknis di Permen LHK Nomor 52 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Adiwiyata dan Permen LHK Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata.

Pada seleksi penyelenggaraan Adiwiyata yang diatur dalam regulasi baru, tidak akan ada batas masa berlaku Adiwiyata.

BACA JUGA :  Hari Bumi, Aktivis Lingkungan Bersih-bersih Sungai Silugonggo

Sehingga kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sejak penyelenggara Adiwiyata tahun 2021 hingga 2024, masa berlaku penghargaan Adiwiyata selama empat tahun.

“Sedangkan, berdasarkan aturan yang lama, penetapan sebagai Sekolah Adiwiyata hanya berlaku untuk jangka waktu empat tahun dan harus diperpanjang. Jika sekolah tidak mengikuti perpanjangan, maka predikat sebagai Sekolah Adiwiyata akan otomatis hilang,” ucapnya.

Ia menyebut, jumlah sekolah yang ditetapkan dengan status Adiwiyata, akan terus bertambah.

“Dari total seluruh sekolah di Kabupaten Pati berjumlah 1.270 sekolah, baru 179 sekolah di Pati yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata per Oktober 2025. Dan akan bertambah lagi setelah ada pengumuman seleksi Adiwiyata tingkat Kabupaten Pati pada akhir tahun 2025,” imbuh Suwi’i.

DLH Kabupaten Pati senantiasa melakukan sosialisasi Adiwiyata kepada pihak yang saling terkait, yakni instansi pendidikan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Pihaknya bergerak untuk memberikan petunjuk sekolah supaya menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui cara kunjungan ke lokasi di momen tertentu.

“Pada saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah), kita diminta hadir memberikan materi. Sebaliknya, kita juga undang sekolah mewujudkan sekolah Adiwiyata, terutama yang belum terdaftar sebagai kader Adiwiyata, kita sosialisasikan, kita undang. Nanti minggu ketiga akan mengundang sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, peran PKK dalam kehidupan sangat berpengaruh dalam menginternalisasi nilai-nilai hidup bersih dan sehat.

Apalagi, ibu-ibu yang tergabung dalam PKK bisa mendorong anak didik untuk membiasakan hidup yang lebih cinta terhadap lingkungan.

“Sosialisasi tidak hanya lewat sekolah tapi juga lewat PKK, seperti September lalu kita sosialisasikan tentang Adiwiyata, karena kebersihan ini juga untuk masyarakat dan sekolah. Nanti PKK mengajak anak sekolah sehingga sekolah dan keluarga bisa sinkron,” jelasnya.

BACA JUGA :  Bawaslu Pati Periksa Oknum Kades Diduga Kampanye saat Pengajian

Ia menuturkan, dalam rangka meningkatkan minat sekolah mengikuti program Adiwiyata, DLH Kabupaten Pati senantiasa melakukan sosialisasi serta pembinaan terkait program Adiwiyata dengan menjalin kerja sama ke beberapa instansi terkait.

Antara lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati dan Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Tengan Wilayah III untuk ikut serta mendorong sekolah mengikuti program Sekolah Adiwiyata.

Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup bagi generasi muda, DLH Kabupaten Pati juga membentuk Saka Kalpataru.

Saka Kalpataru yaitu Satuan Karya Pramuka beranggotakan siswa/siswi SMA sederajat yang diberikan pengetahuan dan keterampilan terkait pengelolaan lingkungan.

“Nanti rencananya pada minggu ketiga bulan ini akan mengundang perwakilan kader dari sekolah yang akan kita tetapkan sebagai Saka Kalpataru dan nantinya juga melalui Car Free Day (CFD), para anggota Saka Kalpataru ikut membantu menyosialisasikan tentang kepedulian lingkungan dan menjaga kebersihan pada masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini