Lahan Pertanian di Pati Mulai Kekeringan

waktu baca 2 menit
Selasa, 16 Jul 2024 12:22 0 502 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Beberapa lahan pertanian di Kabupaten Pati sudah terdampak kekeringan akibat kurang pasokan air. Musim kemarau sudah melanda, sehingga imbasnya terasa oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani.

Menurut kondisi yang disampaikan oleh petani setempat, Sudarto, kondisi lahan pertanian yang berada di Kecamatan Jaken mengalami kekurangan pasokan air. Hal tersebut menyebabkan keadaan tembakau yang ditanamnya layu.

“Ya memang kering, tanaman tembakau kurang siraman, banyak yang kering layu. Semua daerah di Kecamatan Jaken semua, paling parah Kebonturi,” ungkapnya saat dikonfirmasi Mondes.co.id, Selasa (16/7/2024).

Ia mengatakan jika di Desa Kebonturi, menjadi wilayah yang paling parah di kawasan Kecamatan Jaken. Beberapa tanaman tembakaunya yang ditanam pada Juni dan Juli 2024 ini rusak, akibat kurangnya air.

“Kalau yang tanam tembakau awal di bulan April sudah tahan kekeringan, tapi yang tembakau ditanam bulan Juni dan Juli banyak yang mati kekeringan,” urainya.

Perlu diketahui, luasan lahan tembakau di Desa Kebonturi yakni 120 hektar. Sampai sejauh ini, tidak ada bantuan air untuk areal pertanian yang diperoleh.

“Kalau bantuan air untuk budi daya tanaman tembakau kok kayaknya tidak mungkin kita minta bantuan. Kalau bantuan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga mungkin nanti ada kalau sudah darurat dengan menyurati PMI (Palang Merah Indonesia) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” ujar Sudarto.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya segera mengantisipasi adanya kelangkaan stok air bersih di desanya. Ia bersama warga setempat akan memohon bantuan air kepada PMI Kabupaten Pati dan BPBD Kabupaten Pati. Akan tetapi, para petani mengira mustahil jika hendak minta bantuan air guna kebutuhan pertanian.

BACA JUGA :  Desa Sumosari Sudah Tiga Kali Adakan Wakaf Massal, Total 24 Bidang Tanah 

Ia berharap hujan segera datang mengguyur lahan pertanian.

“Tapi harapannya tidak usah minta bantuan air, minta hujan saja,” ucapnya.

Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya membenarkan adanya kekeringan di kawasan Eks-Kawedanan Jakenan itu. Menurut pantauan, wilayah pertanian di Kecamatan Jaken telah krisis air.

Selain kesulitan air minum, warga setempat mengeluhkan adanya kekeringan. Apalagi Waduk Randugunting yang berada di beberapa lahan sawah desa pada Kecamatan Jaken sangat memprihatinkan.

“Kebonturi saat ini kesulitan air minum, apalagi waduk Randugunting ini, masyarakat di Jaken bisa mendapat supply air bersih. Khawatirnya pertanian puso dan gagal panen. Makanya kami selalu memantau kondisi di sana,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini