Lahan Pertanian Basah, Petani Tembakau Olah Tanah Manual

waktu baca 2 menit
Senin, 16 Jun 2025 11:08 0 193 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Lahan pertanian kembali lembab setelah hujan terus mengguyur.

Padahal, masa-masa seperti ini petani tanaman tembakau sudah mulai beraktivitas di lahannya.

Kondisi lahan basah usai tergenang air hujan yang melanda wilayah Kabupaten Pati, membuat petani mengolah lahan dengan cara manual.

Padahal, petani tembakau telah memiliki berbagai macam sarana-prasarana pertanian yang modern.

Dikatakan oleh salah satu petani tembakau asal Kabupaten Pati, Sudarto, aktivitas pengolahan lahan budi daya tembakau perlu menyesuaikan struktur lahan yang dihadapi.

Untuk saat ini, ia menggunakan cangkul untuk membajak dan meratakan tanah di lahannya.

“Alat tidak masalah seperti mekanisasi olah lahan dengan alat kultivator dan hand rotary sudah ada, tapi karena cuaca tidak cerah dan kondisi tanah basah atau gembel, kami olah lahan pakai manual dengan pacul,” ucapnya saat ditanya Mondes.co.id, belum lama ini.

Ia kerap menggunakan alat-alat mekanik pertanian ketika musim kemarau. Namun, sementara waktu ini belum digunakan.

“Kalau musim cerah seperti biasa kami bajak pakai hand rotary. Namun, kalau tanahnya begini (basah) kami kerjakan manual,” sambung Sudarto.

Selama ini tak ada kendala lain dalam budi daya tembakau. Pasalnya, petani terbantu dengan pembinaan, penyuluhan, dan fasilitasi dari PT Sadhana Arifnusa.

“Tanam tembakau pada MT (Musim Tanam) 3 setelah padi pertama, padi kedua, baru tembakau. Tidak ada kendala dalam hal budi daya, karena kita sudah ada jejaring kemitraan dan didampingi penyuluh dari PT Sadhana Arifnusa,” ujarnya.

BACA JUGA :  Harga Tembakau Naik, Ini Alasannya

Sudarto sendiri memiliki lahan tembakau seluas 1 hektar. Ia menanam tembakau di Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati.

Lahannya merupakan tadah hujan, sehingga rawan banjir ketika hujan melanda area pertaniannya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini