PATI – Mondes.co.id | Sejumlah petani di Kabupaten Pati mengaku belum mengambil jatah pupuk subsidi di Kios Pengecer Pupuk Lengkap (KPL) lantaran lahan mereka belum layak ditanami.
Diketahui, sejauh ini lahan pertanian di Kabupaten Pati masih kering dan sulit diolah karena efek kemarau panjang. Lahan-lahan yang berada di kontur tadah hujan, tak memperoleh sedikit pun pengairan karena sumber air di sekeliling surut.
Itu sebabnya, petani merasa belum membutuhkan pupuk subsidi yang disediakan, padahal kuota pupuk tersebut merupakan jatah pupuk tahun 2023 ini.
Menurut Kepala Bidang Prasarana dan Sarana (Kabid PSP) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Kun Saptono, meski para petani sudah memiliki Kartu Tani, mereka enggan menebus karena belum tahu kapan kondisi yang cocok untuk mengolah lahan.
“Mereka (petani) mempunyai Kartu Tani, tetapi tidak menggunakannya karena belum membutuhkan pupuk tersebut. Katakanlah ada yang lahannya masih banjir atau ada yang lahannya masih kering, jadinya gak bisa ditanam,” ungkapnya pada Jumat, 3 November 2023.
Meskipun demikian, pihaknya berharap petani segera menebus hak mereka sebagaimana yang menjadi kebutuhan dasar bercocok tanam. Masih ada sisa waktu dua bulan untuk mengambil pupuk subsidi di tahun ini.
“Masih ada waktu dua bulan November dan Desember untuk jatah pupuknya yang belum menebus. Yang belum menebus sama sekali barangkali masih ada sisa kuotanya supaya bisa menebus,” ujar Kun.
Ke depan, ia berharap petani di Kabupaten Pati dapat mengoptimalkan penggunaan pupuk subsidi pada sembilan komoditas pertanian, mulai dari padi, kedelai, jagung, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao.
“Harapan kami produksi tanaman pangan, holtikultura, dan perkenbunan di sembilan komoditas semakin tinggi,” ungkapnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar