Kunjungi Gembong, Atik Sudewo Beri Pesan untuk Ibu-ibu PKK

waktu baca 2 menit
Selasa, 15 Jul 2025 16:43 0 154 Redaksi

PATI – Mondes.co.id | Ketua TP PKK Kabupaten Pati, Atik Sudewo melakukan kunjungan di Kecamatan Gembong pada hari ini, Selasa (15/7/2025).

Kunjungan dilakukan di dua desa yakni Desa Kedungbulus dan Desa Pohgading.

Pada kesempatan tersebut, ia menyoroti peran aktif Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), literasi anak, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Di mana hal tersebut merupakan pilar pembangunan desa.

Kegiatan literasi dan edukasi anak di Desa Kedungbulus ini menjadi sorotan.

Anak-anak tampak antusias mengikuti aktivitas menggambar dan membaca bersama perpustakaan keliling dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Pati.

“Saya senang melihat anak-anak tadi membaca dengan antusias di perpustakaan desa. Ruangannya nyaman dan terang. Ditambah bantuan seribu buku dari Perpustakaan Nasional dan dukungan dari Arpusda. Semoga semangat literasi ini terus berkembang,” ujar Bu Atik.

Ia juga memuji semangat ibu-ibu PKK di Kedungbulus yang kompak dan kreatif, terlihat dari kekompakan kostum setiap RT.

Selain itu, keterlibatan warga dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) juga diapresiasi.

“Dana PBB bukan untuk pejabat, tapi akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan irigasi. Karena APBD saja tidak cukup,” tegasnya.

Sementara di Desa Pohgading, Bu Atik disambut dengan antusias oleh warga dan pelaku UMKM dari berbagai RT.

Ia menyempatkan berbelanja produk lokal, termasuk makanan dan kerajinan tangan, sebagai oleh-oleh untuk tamu dari luar daerah.

“Saya tidak perlu jauh-jauh cari oleh-oleh, cukup dari UMKM warga sini. Produk badik-nya luar biasa. Ini bukti ekonomi desa bisa bergerak mandiri,” katanya.

BACA JUGA :  Alhamdulillah, 7000 Takmir dan Pengurus Masjid dapat THR Rp750.000

Desa Pohgading tahun ini juga menerima dukungan anggaran sebesar Rp25 juta untuk kegiatan PKK.

Disebutkan, jumlah ini lebih besar dibanding beberapa desa lain yang hanya mendapatkan Rp6–8 juta.

“Saya harap ini bisa dimanfaatkan maksimal. Yang penting bukan baju atau piknik, tapi program-program PKK bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya sambil tersenyum.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini