PATI – Mondes.co.id | Gagasan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tentang Koperasi Desa Merah Putih direspons oleh pemerintah daerah (Pemda), termasuk di Kabupaten Pati.
Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih ini direncanakan akan launching bertepatan dengan Hari Koperasi pada 12 Juli 2025 mendatang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop UMKM) Kabupaten Pati menjelaskan bahwa koperasi tersebut akan bergerak di sektor riil, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses barang dan jasa.
Koperasi sektor riil adalah koperasi yang menjalankan usaha pada kegiatan ekonomi masyarakat yang menghasilkan barang dan jasa.
Menurut Kepala Dinkop UMKM Kabupaten Pati, Wahyu Setyawati, Koperasi Desa Merah Putih berbeda dengan koperasi-koperasi yang lain.
Ia juga menjabarkan bahwa koperasi bergerak di berbagai sektor, di antaranya produsen, konsumen, jasa, pemasaran, dan simpan pinjam.
“Saat ini sosialisasi di Pati sampai Jumat besok, Juli nanti ada 70.000 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia udah launching, bertepat tanggal 12 Juli Hari Koperasi. Aturan teknis segera turun,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Senin, 24 Maret 2025.
Seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Pati akan menjalankannya. Sehingga total ada 401 desa dan 5 kelurahan di Bumi Mina Tani bakal menyelenggarakan Koperasi Desa Merah Putih.
“Jenis Koperasi Merah Putih ini sektor riil, yang menjalankan kegiatan ekonomi masyarakat yang menghasilkan barang dan jasa. Koperasi Desa Merah Putih pemahamannya, satu desa satu koperasi, begitu pun kelurahan, sehingga ada 406 Koperasi Desa Merah Putih di Pati,” sambungnya.
Ia menambahkan, koperasi yang bergerak di sektor riil menyediakan bahan pokok maupun hasil pertanian masyarakat setempat, sehingga penyediaan kebutuhan pokok lebih mudah didapatkan.
Selain itu, adanya Koperasi Desa Merah Putih memutus rantai distribusi barang kebutuhan masyarakat yang awalnya terlalu panjang, menjadi lebih singkat dan terjangkau.
“Ada jual beli bahan pokok, hasil pertanian, perikanan yang mana rantai pasoknya lebih sedikit yang biasanya dipangkas kemana-mana, sehingga langsung barang dari produsen dijual ke masyarakat. Selama ini kan rantai pasoknya panjang, semisal ikan atau garam dari Juwana lempar ke Rembang, baru ke wilayah Pati lagi, jadi harga lebih mahal. Kalau barang langsung dari petani ke masyarakat atau pasar desa lebih murah dan kualitasnya lebih bagus,” bebernya.
Ia berharap, Koperasi Desa Merah Putih ini mampu memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Serta bisa menyejahterakan masyarakat dengan harga barang yang lebih murah.
“Dengan demikian harga kebutuhan pangan lebih murah. Koperasi ini untuk meningkat kesejahteraan masyarakat, mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan,” pungkasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar