PATI – Mondes.co.id | Komitmen desa dalam membangun lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak serta pemberdayaan perempuan semakin diperkuat.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) menyelenggarakan rapat koordinasi Desa Kelurahan Layak Anak (DEKELA) dengan fokus utama pada Penguatan Tim Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA), sebagai bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) ini dihadiri perwakilan dari 105 desa yang memiliki perhatian terhadap isu-isu perempuan dan anak.
Acara berlangsung pada hari ini, Selasa, 3 Juni 2025.
Kepala Bidang (Kabid) PPPA Dinso P3AKB Kabupaten Pati, Hartini, menyampaikan tujuan dari pertemuan rapat koordinasi tersebut.
Pasalnya, DEKELA bukan hanya sebuah label administratif, tetapi representasi dari komitmen desa dalam menjamin pemenuhan hak-hak anak dan perempuan secara holistik.
Dalam konteks ini, kehadiran Tim SAPA sangat penting sebagai garda terdepan yang berperan dalam pencegahan, penanganan, dan pendampingan terhadap kasus kekerasan serta persoalan sosial yang menimpa perempuan dan anak.
“Pertama, menguatkan kapasitas dan peran Tim SAPA dalam menjalankan fungsinya secara optimal di tingkat desa. Kedua, mensinergikan program DEKELA dengan DRPPA, agar lebih terarah dan berdampak langsung pada masyarakat. Dan ketiga, menyusun rencana aksi terpadu yang melibatkan seluruh pihak dalam mendukung sistem perlindungan perempuan dan anak yang responsif, partisipatif, dan berkelanjutan,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Hartotok selaku Sekretaris Dinsos P3AKB Kabupaten Pati juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam perlindungan perempuan dan anak.
“Tim SAPA harus menjadi representasi wajah desa yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak. Kita tidak bisa hanya bekerja secara administratif, tapi harus hadir dan nyata dalam kehidupan warga,” ujarnya.
Selanjutnya, sesi pemaparan materi diisi oleh narasumber dari Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Anggia Widiari.
Sub Koordinator Pemberdayaan Perempuan Dinsos P3AKB Kabupaten Pati itu menyampaikan 10 indikator capaian DRPPA, fungsi strategis Tim SAPA, serta pentingnya pelibatan multi-stakeholder dalam membangun sistem perlindungan yang efektif di tingkat desa.
Anggia juga mengajak peserta untuk memahami pendekatan intervensi berbasis hak anak dan kesetaraan gender sebagai fondasi dari pembangunan desa berkelanjutan.
“Perlu memahami pendekatan intervensi berbasis hak anak dan kesetaraan gender, sebagai fondasi pembangunan desa berkelanjutan,” tuturnya.
Diskusi berjalan interaktif, dengan berbagai masukan dan pengalaman lapangan dari Tim SAPA, seperti tantangan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga, minimnya akses bantuan hukum, hingga perlunya pelatihan lanjutan bagi anggota tim.
Beberapa peserta juga mengusulkan pembentukan pos layanan ramah anak dan perempuan di tiap dusun atau RT sebagai bentuk deteksi dini.
Sebagai hasil dari rapat koordinasi ini, terdapat rekomendasi integrasi.
Beberapa langkah konkret, antara lain Penguatan Relawan Tim SAPA.
“Penguatan Relawan Tim Sapa mulai dari kolaborasi antar kader dan relawan di desa, pendampingan teknis terpadu oleh DP3A, dan monitoring evaluasi berbasis data terpilah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kesadaran kolektif bahwa perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan bukan hanya tugas satu-dua pihak saja, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
DEKELA dan DRPPA adalah desa yang menempatkan anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek.
“Dengan semangat gotong royong dan sinergi antar-lembaga, 105 desa yang hadir siap menjadi pelopor desa yang aman, ramah, dan inklusif bagi anak-anak dan perempuan. Melindungi anak, memberdayakan perempuan, membangun desa berdaya,” tegasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar