dirgahayu ri 80

Kontroversi PNS Rembang dalam Aksi Damai di Pati, BPPKAD Klarifikasi

waktu baca 2 menit
Jumat, 29 Agu 2025 11:49 0 210 Supriyanto

REMBANG – Mondes.co.id | Aksi damai di Pati dengan membagikan ribuan nasi bungkus kepada pengguna jalan di sekitar Alun-alun Pati pada Sabtu (23/8/2025), menjadi sorotan dan menuai kontroversi.

Acara yang mulanya terlihat sebagai aksi kepedulian sosial ini, menjadi perbincangan hangat, setelah diketahui salah satu koordinator lapangan adalah S (inisial) seorang Kepala Bidang (Kabid) Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Rembang.

​Meskipun secara kasat mata acara ini murni kegiatan sosial, dugaan kuat mengenai muatan politik santer terdengar di media sosial.

Hal ini kemudian membuat BPPKAD Rembang mengeluarkan pernyataan resmi untuk meluruskan isu yang berkembang.

​Klarifikasi Resmi

​Melalui akun sosmed resminya, BPPKAD Rembang menyampaikan tiga poin penting terkait kasus ini.

​Pertama, terkait status S, BPPKAD mengonfirmasi bahwa S adalah warga Kabupaten Pati yang berstatus sebagai PNS di instansi mereka.

Kedua, tentang aktivitas di luar kedinasan, diketahui aksi pembagian nasi bungkus tersebut dilakukan di luar jam kerja atau saat hari libur.

Kegiatan ini murni inisiatif pribadi S dan tidak ada kaitannya dengan tugas kedinasannya.

Tanggung jawab penuh atas kegiatan ini juga menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

​Ketiga, terkait dengan komitmen netralitas ASN.

BPPKAD Rembang menegaskan komitmen mereka untuk selalu menjaga profesionalitas, netralitas, dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mereka juga menyatakan selalu terbuka untuk menerima masukan demi pelaksanaan tugas yang optimal.

​Pernyataan resmi ini diperkuat oleh pernyataan Sekretaris BPPKAD Rembang, Solikin.

BACA JUGA :  Pemilu Damai, Obrolan Lintas Agama Jadi Jembatan Penting Jelang Pesta Demokrasi

“Telah dipanggil oleh pimpinan pada Kamis (28/8/2025) untuk dimintai klarifikasi,” ujarnya.

​Sebagai informasi, dihimpun dari berbagai sumber, S dengan tegas membantah adanya unsur politik dalam aksinya.

Menurutnya, kegiatan bagi-bagi nasi bungkus tersebut murni gerakan dari “emak-emak” yang peduli dan ingin melihat Kabupaten Pati aman, nyaman, dan kondusif.

​“Tidak ada muatan politik sama sekali, dan tidak ditunggangi kepentingan siapa-siapa. Makanya, kami sebagai emak-emak menyuarakan Pati cinta damai. Kami hanya menyuarakan Pati cinta damai,” jelasnya.

Ia yang memang berdomisili di Pati, mengaku merasa prihatin dengan kondisi daerahnya saat ini.

Sehingga merasa terpanggil untuk menyuarakan perdamaian dan mengajak semua pihak untuk bersatu menjaga kondusivitas di Pati.

Dirinya juga membenarkan bahwa telah memenuhi panggilan dari pimpinan instansi untuk memberikan keterangan terkait kegiatan tersebut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini