Kontroversi Iuran Pengadaan Mobil Siaga Desa Sukowetan, Ini Penjelasan Kades

waktu baca 2 menit
Minggu, 16 Mar 2025 16:07 0 639 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Sempat ramai beredar di salah satu platform media sosial mengenai keluhan warga terhadap adanya pemungutan iuran untuk pengadaan mobil siaga desa.

Setelah dilakukan penelusuran, hal tersebut memang terjadi di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan,  Trenggalek yang menetapkan iuran sebesar Rp50.000 per KK (Kepala Keluarga).

Meski dikatakan telah disepakati dalam rapat bersama antara Kepala Desa (Kades), perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT/RW dan tokoh masyarakat, namun iuran yang dikumpulkan melalui ketua RT masing-masing tersebut tetap mengundang kontroversi.

Hal itu, sebagaimana disampaikan beberapa narasumber yang merasa keberatan dengan adanya kebijakan dimaksud.

Apalagi, pemungutan tidak disertai penjelasan, sehingga masyarakat tidak tahu mengenai kemanfaatannya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sukowetan, Sururi kepada Mondes.co.id  menjelaskan jika pihak pemerintah desa (Pemdes) tidak pernah memaksakan atau mewajibkan warga untuk iuran. Bagi yang tidak mampu juga tidak dipaksa agar mau menyumbang.

“Itu tidak mengikat dan tidak diharuskan. Bagi warga yang menghendaki itu monggo, itu bukan iuran wajib,” ujar Sururi.

Lebih jauh, dirinya menyampaikan bahwa rencana pengadaan mobil siaga itu sebenarnya sudah cukup lama diwacanakan.

Sebab, kendaraan sebelumnya sudah rusak dan tidak layak pakai. Namun, dikarenakan ada beberapa kendala, sehingga baru direalisasikan tahun ini.

Awalnya pun, inisiatif datang dari sejumlah warga yang memang punya kepedulian terhadap desa mereka, bukan dari Pemdes.

“Jadi rencana pengadaan itu sudah lama, karena ada beberapa kendala akhirnya tertunda. Kemudian, inisiatif muncul lagi setelah ada donasi dari warga yang peduli desanya. Jadi iuran itu sifatnya untuk nambah kekurangan,” jelasnya.

BACA JUGA :  BKPSDM Pati Launching Simpati

Sedangkan mengenai penjelasan tentang total nominatif yang terkumpul maupun teknis lain, masih kata Sururi, tetap akan dijelaskan secara transparan ketika seluruh rangkaian kegiatan terselesaikan.

Karena, saat ini masih dalam tahap pengadaan, jadi biar berproses dahulu. Yang pasti, mobil siaga akan digunakan demi kemaslahatan masyarakat luas. Memudahkan sekaligus meringankan beban warga.

“Untuk segala sesuatunya nanti akan dijelaskan secara transparan kepada warga. Sekarang masih berproses jadi biar berjalan,” pungkas Sururi.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini