Kisah Teladan dari Aulia, Mahasiswi Asal Pati Peraih Kalijaga Berprestasi

waktu baca 5 menit
Rabu, 3 Des 2025 09:48 0 48 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Mahasiswi asal Kabupaten Pati ini meraih pencapaian membanggakan dengan menyabet Kalijaga Berprestasi.

DBHCHT TRENGGALEK

Ini merupakan sebuah penganugerahan mahasiswa/mahasiswi terbaik di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Ia bernama Aulia Mansyudatul Minhah dari program studi (prodi) Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum.

Dirinya sukses memperoleh penghargaan mahasiswa berprestasi karena telah membanggakan kampus tersebut dengan segudang pencapaian.

Ia bangga dengan pencapaian tersebut, karena meningkatkan rasa percaya diri untuk terus berkarya dan berproses.

Dengan begitu, Aulia termotivasi mempertahankan kapasitasnya di bidang akademik dan non akademik.

“Setiap proses belajar, kegagalan, dan usaha yang selama ini saya jalani ternyata benar-benar memiliki nilai. Saya juga belajar bahwa konsistensi dalam berkarya dan berproses dapat membuka peluang yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Selain itu, saya mendapatkan jaringan baru dari mahasiswa berprestasi lainnya, yang membuat saya semakin terdorong untuk terus berkembang dan menjaga kualitas diri, baik secara akademik maupun non akademik,” ungkapnya kepada Mondes.co.id, Rabu, 3 Desember 2025.

Aulia merasa tertantang setelah menjadi mahasiswa berprestasi.

Menurutnya, pencapaian ini menjadi fondasi dirinya meningkatkan kompetensi keilmuan dan memberikan kontribusi yang nyata di institusi pendidikan maupun masyarakat.

“Setelah berhasil meraih Kalijaga Berprestasi, tantangan terbesar bagi saya saat ini adalah bagaimana menjaga konsistensi prestasi tersebut di tengah kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. Saya perlu membagi waktu secara efektif antara penyusunan tugas akhir, serta persiapan menghadapi dunia kerja setelah lulus tahun depan,” terangnya.

BACA JUGA :  Jalanan Desa Sitirejo Rusak Parah, Pemdes: Itu Kewenangan PU

Mahasiswa semester 7 UIN Sunan Kalijaga itu patut diapresiasi bisa meraih Kalijaga Berprestasi.

Pasalnya, di tengah kesibukannya mengerjakan tugas akhir, Aulia mampu membuktikan konsistensinya mengukir prestasi untuk dirinya dan almamater.

“Dalam diri saya selalu tertanam bahwasannya dalam hidup tidak ada kata berhenti untuk belajar dalam hal apapun, sehingga saya selalu bersyukur segala hal yang sudah saya miliki hingga saat ini, walaupun untuk menjadi Aulia di titik ini pasti banyak sekali kegagalan dan hal yang tidak mengenakkan yang harus saya alami di belakang,” ungkap mahasiswa yang juga aktif di organisasi tersebut.

Perempuan kelahiran Pati, 4 Oktober 2003 itu aktif di berbagai kegiatan internal kampus serta luar kampus, banyak organisasi dan komunitas diikutinya.

Aulia tergabung di Komunitas Mahasiswa Pelajar Pati (KMPP) Yogyakarta, sebuah organisasi daerah (orda) bagi mahasiswa asal Bumi Mina Tani.

Dirinya juga pernah mengikuti salah satu pengabdian masyarakat tahunan bernama Bina Desa Lentera Hilir Silugonggo.

Di organisasi mahasiswa, ia juga pernah tergabung di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hukum selama satu periode, kemudian menjadi bagian dari Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah dan Hukum selama satu periode.

Di samping itu, ia mengikuti wadah organisasi akademik dengan lolos menjadi bagian Komunitas Peradilan Semu UIN Sunan Kalijaga.

Berawal dari kontribusinya di Komunitas Peradilan Semu UIN Sunan Kalijaga, ia memiliki jangkauan ikut berbagai lomba di bidang hukum, baik secara individu maupun tim.

Beberapa lomba ia ikuti, berhasil dan gagal pernah ia alami selama mengarungi kompetisi akademik.

Hal itu biasa baginya karena menjadi rangkaian dari berproses.

“Dari komunitas tersebut saya mempunyai privilege mencoba mengikuti berbagai lomba di bidang hukum, baik secara individu maupun beregu, memang banyak sekali kegagalan yang saya alami selama mengikuti perlombaan seperti lomba surat dakwa, lomba legal opini, maupun lomba National Moot Court Competition. Namun, saya percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil dan semua kegagalan merupakan sebuah proses dari sebuah pengalaman,” tutur perempuan berusia 22 tahun tersebut.

BACA JUGA :  Pasar Rembang Kota Direvitalisasi, Pedagang Mulai Dipindah ke Eks Pasar Kambing

Keberhasilan demi keberhasilan ia rengkuh, dengan menjuarai lomba tingkat nasional di bidang hukum.

Bahkan, Aulia lolos sebagai penerima Beasiswa Bank Indonesia (BI), sehingga ia semakin aktif berkegiatan di pengabdian masyarakat.

“Akhirnya saya berhasil mendapatkan juara dalam lomba tingkat nasional beregu di bidang hukum sebagai Juara 2 National Moot Court Competition Piala Abdul Kahar Mudzakkir XI tahun 2025. Selain itu, sejak semester 4, saya lolos sebagai penerima beasiswa dari Bank Indonesia, sehingga otomatis tergabung dalam komunitas penerima beasiswa yang bernama Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat UIN Sunan Kalijaga, saya masuk sebagai pengurus anggota Divisi Pengabdian Masyarakat yang mengadakan beberapa program kerja,” jelasnya.

Perlu diketahui, Aulia dikenal sebagai sosok yang punya kemampuan bekerja dalam tim karena ia terbiasa berkoordinasi di berbagai wadah, mulai dari organisasi, kepanitiaan, dan kompetisi.

Keterampilan berbagi peran dan berkomunikasi jadi keunggulannya.

Selain itu, Aulia cakap membagi waktu antara kuliah, organisasi, dan lomba.

Semangat muda tinggi yang membuat dia tekun dan pantang menyerah.

“Saya terbiasa berkoordinasi dengan banyak orang, membagi peran, serta menjaga komunikasi agar tujuan bersama bisa tercapai. Selain itu, saya juga memiliki kemampuan manajemen waktu yang cukup baik, terutama ketika harus menjalani perkuliahan, organisasi, dan persiapan lomba secara bersamaan,” terangnya.

Di sisi lain, Aulia dikenal sebagai pribadi yang ceria.

Aulia juga berbakat di dunia kreatif, sehingga ia kerap merancang hasil karya visualnya di media sosial (medsos).

“Saya termasuk pribadi yang tekun dan tidak mudah menyerah setiap kegagalan bagi saya adalah bagian dari proses belajar. Di luar itu, saya juga memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam dunia kreatif seperti desain grafis dan editing video, yang sering membantu saya dalam berbagai kegiatan kampus,” ucap pemilik akun Instagram @auuliaart_.

BACA JUGA :  Pemuda di Rembang Diringkus Polisi Atas Dugaan Pemerasan dan Kekerasan Seksual

Aulia menyampaikan, perjuangan orang tuanya dalam mendidik dan memberikan support sangat berpengaruh pada prestasi yang ditorehkan.

Kedua orang tuanya senantiasa memotivasi di setiap proses yang Aulia jalani.

“Pihak yang paling memotivasi saya hingga berada di titik ini adalah orang tua saya. Mereka adalah alasan terbesar saya untuk terus melangkah, bahkan ketika saya merasa lelah atau hampir menyerah mereka selalu memberikan dukungan, baik secara moral maupun doa, dalam setiap proses yang saya jalani,” sebut gadis asal Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu tersebut.

Baginya, peran orang tua menjadi kekuatan yang tak tertandingi di dalam rangkaian perjuangan yang ditempuh.

“Setiap doa yang mereka lantunkan, setiap dukungan kecil yang mereka berikan, selalu menjadi kekuatan yang tidak bisa saya temukan di tempat lain. Kerja keras dan pengorbanan mereka menjadi alasan terbesar bagi saya untuk terus berusaha, berprestasi, dan tidak mudah menyerah,” tegasnya.

Setiap pencapaian yang ia raih bukan hanya untuk Aulia sendiri, tetapi juga sebagai bentuk terima kasih atas cinta dan usaha orang tua yang tidak pernah putus.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini