JEPARA – Mondes.co.id | Ketapel atau blandring (bahasa jawa) mulai digemari masyarakat. Cabang olahraga tradisional ini mulai banyak dipertandingkan, baik di tingkat desa hingga nasional.
Berbeda dalam perayaan HUT ke -78 Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh warga masyarakat desa Batealit Sengon Jepara. Mereka mengadakan kegiatan perlombaan ketapel yang dilaksanakan di Lapangan bola voli Batealit Setro.
Kegiatan ini berbarengan dengan acara jalan santai dan berbagai lomba lain yakni lomba balap karung, makan kerupuk, lomba kelereng dan lomba lainnya.
Lomba yang diprakarsai pemuda desa setempat dapat berjalan lancar.
“Dalam rangka mengenalkan olahraga tradisional ketapel kami mengadakan lomba ini,” ujar Falikin Senin 21 Agustus 2023, yang juga penanggung jawab kegiatan.
Dikatakan, lomba ini terbagi dalam dua kategori yaitu kategori SD untuk jarak tembak 7 meter dan kategori SMP, SMA dan umum dengan jarak tembak 10 meter.
Tidak seperti lomba yang biasa digelar yang menggunakan sasaran tembak berupa spiner untuk kali ini sasaran tembak berupa kaleng bekas bungkus rokok, karena baru pertama kali digelar jadi kalau sasaran tembak memakai spiner akan menyulitkan peserta lomba.
Meski baru pertama kali dilaksanakan ternyata mampu menarik minat masyarakat setempat, terbukti dari jumlah peserta untuk SD diikuti oleh 10 anak, sementara untuk kategori SMP, SMA dan umum diikuti oleh 41 orang.
Lomba ini selain memperebutka hadiah juga yang cukup menarik adalah para pemenangnya mendapatkan satu unit ketapel.
Lomba ketapel ini selain diprakarsai oleh pemuda setempat juga didukung oleh Gus Poe yang merupakan penggiat ketapel dan maker unit ketapel di Jepara. Gus Poe adalah pemimpin dari “Jalitheng “ Club ketapel pertama di Jepara.
Dari lomba ini diperolah hasil pemenang untuk kategori anak juara 1 oleh Bibi, juara 2 oleh Arjuna, dan juara 3 oleh Alfin. Sedangkan untuk kategori SMP,SMA dan umum juara 1 oleh Afandi, juara 2 Caca, juara 3 oleh Ragil.
“Saya ucapkan terimakasih lomba ketapel ini. Ini sekaligus melestarikan permainan tempo dulu,” ujar Petinggi Batealit Ali Asikin.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar