PATI – Mondes.co.id | Petani yang berada di lereng Gunung Buthak, Kabupaten Rembang puyeng. Mengingat, pada tahun ini, tanaman mereka diserbu hama kera.
Mulai dari tanaman padi, jagung, petai, hingga durian tak luput dari serangan kera yang berhabitat di Gunung Buthak.
Adapun lahan pertanian yang diintai kera, tersebar di wilayah Kecamatan Sale dan Gunem.
Guna menyiasati agar lahan pertanian tidak dijarah kera, petani biasa menyewa jasa penjaga lahan.
Penjaga lahan ini biasanya berjaga seharian, saat bekerja mereka berbekal senapan tanpa amunisi.
Senapan ini hanya difungsikan untuk bunyi-bunyian. Sehingga kerumunan kera yang mengintai tanaman petani kabur.
Surip, penjaga lahan mengaku, sudah berjaga sejak pagi buta. Mengingat hewan tersebut sudah mulai beraktivitas saat subuh.
“Jam lima subuh sudah di lokasi untuk berjaga. Kera sejak subuh sudah mengambil buah dan tanaman. Untuk mengantisipasi itu kita berjaga,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).
Warga Dukuh Picis, Desa Dowan ini, mengaku tidak berani untuk membunuh para kera.
Padahal keberadaan ribuan kera tersebut, cukup menyusahkan masyarakat yang bekerja sebagai petani.
“Saat berjaga seperti ini kita bawa senapan, tapi hanya angin enggak ada peluru. Ada juga yang pakai petasan bensin dari paralon. Suaranya kan keras, jadi kera takut,” terangnya.
Ihwal tersebut turut diamini Sarmijan. Sebagai penjaga perkebunan, ia mengatakan jika senapan yang dipakai tidak memiliki amunisi.
Terlepas dari itu, rupiah yang didapatkan dari jasa jaga kebun disebutkan tidak seberapa.
“Upahnya tidak seberapa, ya dihitung-hitung cuma bisa buat ganti bensin saja,” ucapnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar