Kembangkan Sikap Kritis Mahasiswa, KMJS Bekali Anggota Kemampuan Jurnalistik

waktu baca 2 menit
Sabtu, 19 Okt 2024 19:39 0 434 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id | Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) membekali anak-anak Kota Ukir yang bejalar di Semarang dengan kemampuan jurnalistik.

Diharapkan, mereka mampu menulis sesuai dengan pemikiran dan bidang mereka masing-masing.

Hal itu dilandasi karena anggota KMJS sendiri tersebar di sejumlah Universitas Kota Semarang, dengan berbagai disiplin ilmu.

Pelatihan Jurnalistik bagi mahasiswa asal Jepara diselenggarakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024 di Semarang.

Seorang jurnalis senior asal Jepara Hadi Priyanto dihadirkan untuk memberikan materi.

Disampaikan Hadi, menulis artikel bisa menjadi cara yang efektif bagi mahasiswa untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap kritis dan konstruktif  terhadap berbagai persoalan yang ada di sekitarnya.

“Apalagi mahasiswa ini mempunyai keahlian di bidang ilmu masing-masing,” ungkap Hadi.

Menurut Hadi, untuk dapat menulis artikel yang baik, seorang penulis harus memulai dengan niatan yang baik dan selalu menjaga objektivitas.

“Di samping itu, juga perlu dilengkapi dengan data dan pemahaman terhadap  persoalan secara utuh, hingga pembaca mendapatkan informasi yang lengkap, ” ujar Hadi.

Sebab, salah satu tujuan penulisan artikel adalah untuk mempengaruhi opini pembaca, memperoleh dukungan yang baik, dan bahkan merubahnya.

Namun Hadi mengingatkan, agar dapat menjadi seorang penulis, harus memulai dengan niat dan keinginan yang kuat.

“Menulis juga bukan proses instan tetapi perlu latihan terus-menerus,” ujar Hadi.

Ia juga menjelaskan, Jepara sebenarnya memiliki inspirator literasi yang luar biasa, mulai dari RA Kartini, RMP Sosrokartono, dr Gunawan Mangunkusumo, dan dr Tjipto Mangunkusumo.

BACA JUGA :  Pengangkatan PPPK Rembang, Keterbatasan Anggaran Masih Jadi Dilema

“Melalui karya-karyanya, tokoh-tokoh asal Jepara ini mampu memberikan kontribusi terhadap perubahan,” tegas Hadi

Ketua Umum KMJS Pusat Moh. Khoiri saat membuka acara menjelaskan,  pelatihan jurnalistik ini hanya sebagai pemantik mahasiswa untuk bersedia menulis.

“Menulis tidak bisa instan, tetapi butuh proses yang dilandasi dengan niat dan semangat yang kuat,” terangnya.

Pelatihan ini dipandu Presiden BEM Rofiq Unisbank Amaliyatul Hidayah Rofiq. Diakhiri dengan sesi praktik membuat artikel.

Dari puluhan peserta, dua peserta dinyatakan sebagai penulis terbaik yaitu Naufal Al- Azizy dari Unnes dan  Wahidatuzzahro Febria FR dari Undip.

Di samping itu, semua peserta pelatihan mendapatkan buku Mozaik Pegabdian AKBP Wahyu Nugroho di Bumi Kartini.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini