dirgahayu ri 80

Kelangkaan Gas LPG 3 Kg Bikin Bingung Pedagang Lontong Tuyuhan di Pati

waktu baca 2 menit
Rabu, 6 Agu 2025 14:31 0 95 Supriyanto

PATI — Mondes.co.id | Pedagang lontong Tuyuhan di Desa Trolu, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, kini merasakan dampak langsung dari kelangkaan gas LPG 3 Kg yang melanda wilayah tersebut.

Untuk tetap bisa berjualan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa mencari gas hingga ke desa lain dengan harga yang jauh lebih mahal.

Salah satu pedagang yang terdampak, Subadi, mengungkapkan bahwa kelangkaan ini sangat memukul usahanya.

Ia mengaku harus rela mengeluarkan uang Rp30.000 untuk satu tabung gas LPG 3 Kg, padahal harga normalnya jauh di bawah itu.

“Bagaimana lagi, Mas, kalau warung tidak punya gas, nantinya tidak bisa jualan. Demi ekonomi tetap berjalan, harga Rp30.000 pun kami beli,” ujar Subadi pasrah.

Kelangkaan ini memaksa para pedagang lontong Tuyuhan untuk berjuang keras agar dapur mereka tetap mengebul.

Setiap gas mau habis sebelum mulai memasak lontong, mereka harus berkeliling ke berbagai tempat hanya untuk menemukan penjual gas.

Tak jarang, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh dan menghabiskan banyak waktu.

Subadi sendiri mengaku heran dengan fenomena ini.

“Aku sendiri heran apa penyebab kelangkaan gas tersebut. Apakah jumlah pemakai bertambah atau pasokan gas berkurang, atau ada hal lain. Kami kurang paham,” tambahnya.

Ketidakpastian ini membuat para pedagang resah dan khawatir akan keberlanjutan usaha mereka.

Kelangkaan gas LPG 3 Kg di Pati ini bukan hanya memengaruhi pedagang lontong, tetapi juga masyarakat kecil lainnya.

Pasalnya, gas melon ini merupakan kebutuhan pokok bagi banyak rumah tangga dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

BACA JUGA :  Nelayan Trenggalek Hilang Belum Ditemukan, Gus Ipin Ingatkan Keselamatan Sebelum Melaut

Pemerintah daerah diharapkan dapat segera turun tangan untuk mencari solusi dan menstabilkan pasokan gas, agar masyarakat tidak semakin terbebani.

Situasi ini menjadi pengingat betapa rentannya ekonomi mikro terhadap gangguan pasokan barang kebutuhan pokok.

Tanpa adanya jaminan ketersediaan gas dengan harga yang terjangkau, para pelaku usaha kecil seperti Subadi akan terus terancam dan kesulitan untuk bertahan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini