Keberadaan JLS Ruas Trenggalek-Tulungagung Mampu Dongkrak Perekonomian dan Wisata

waktu baca 2 menit
Jumat, 5 Jan 2024 16:00 0 1158 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Ternyata, dengan adanya Jalur Lintas Selatan (JLS), khususnya ruas Trenggalek-Tulungagung, mampu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap berbagai aspek.

Selain berpengaruh pada perekonomian masyarakat, juga sangat membantu sektor kepariwisataan. Apalagi, JLS atau biasa disebut jalur Pansela (pantai selatan) tersebut, memiliki keindahan panorama pantai tersendiri di sepanjang jalan.

Termasuk, terjadi peningkatan perekonomian dengan adanya akses tersebut, khususnya pada jumlah kunjungan wisata di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Bahkan beberapa destinasi yang dekat dengan bentang JLS saat ini, menjadi rujukan sekaligus ‘jujugan’ wisatawan. Diantaranya objek-objek di kawasan selatan Bumi Menaksopal, yakni daerah Kecamatan Watulimo. Seperti, Pantai Mutiara, Pantai Pasir Putih Karanggongso, Pantai Simbaronce, Pantai Mutiara, Pantai Prigi 360, Pantai Cengkrong, dan Pantai Damas.

Seiring dengan itu, kunjungan wisata di Trenggalek selama kurun tahun 2023 juga meningkat drastis.

Hal tersebut, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto kepada Mondes.co.id, bahwa hingga akhir Desember 2023 kemarin, destinasi yang menjadi favorit wisatawan berada di Kecamatan Watulimo.

“Pantai-pantai yang ada di Watulimo menjadi destinasi paling banyak menerima pengunjung, bahkan hampir mencapai satu juta orang,” sebutnya, Jumat, 5 Januari 2024.

Menurut Sunyoto, untuk tahun 2023, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Trenggalek mencapai 928.115 orang. Dibandingkan dengan tahun 2022, yang hanya sebesar 564.970 orang, peningkatannya hampir dua kali lipat.

“Jumlah pengunjung hampir satu juta orang, peningkatannya 900 ribu sekian,” imbuh Sunyoto.

Akumulasi angka tersebut, sambung dia, hanya dari jumlah wisatawan pada obyek berbayar, jadi belum di lokasi lainnya.

BACA JUGA :  Jalan Kartini hingga Pemuda Jepara Diberlakukan Rekayasa Lalu Lintas 

“Kalau ditambah dengan yang tidak berbayar, tentu sudah lebih dari satu juta kunjungan,” ujar dia.

Tingginya lonjakan itu, masih kata Sunyoto, pasti disertai dengan peningkatan jumlah pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari sektor pariwisata. Belum lagi, okupansi hotel dan rumah singgah yang turut naik. Seperti diketahui bersama, untuk PAD tahun 2023 ditargetkan Rp7,7 miliar. Akan tetapi, malah mampu terdongkrak hingga Rp8,2 miliar.

“Tingginya wisatawan yang datang juga telah mendongkrak PAD. Alhamdulillah, Disparbud Trenggalek mampu melebihi target yang ditentukan untuk tahun 2023 ini,” pungkas mantan Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Trenggalek tersebut.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini