TRENGGALEK-Mondes.co.id| Kapolres Trenggalek, AKBP Dwiasi Wiyatputra bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) datang langsung melakukam pengecekan kesiapan Perayaan Natal Tahun 2021. Diharapkan, kegiatan keagamaan umat Nasrani tersebut bisa berjalan aman dan lancar namun tetap sesuai protokol kesehatan (prokes) yang telah ditentukan.
Sebab, sesuai instruksi Menteri Dalam Negersi (i-Mendagri) 62 tahun 2021 tentang Pencegahan dan penanggulangan corona virus disease 2019 Pada saat natal tahun 2021 dan tahun baru tahun 2022, ada prasyarat yang harus dipenuhi guna mencegah penyebaran Covid 19.
Dilain sisi Kapolres ramah putra Dayak itupun sempat menyatakan apresiasinya usai mendatangi dua gereja yang ada di wilayah hukumnya. Dirinya memuji kepada para pengurus Gereja dan Umat Nasrani, karena telah mempersiapkan perayaan Natal tahun 2021 sesuai protokol kesehatan. Hal tersebut disampaikan Kapolres Trengggalek itu saat meninjau kesiapan Umat Nasrani dalam menyambut Natal dengan mengindahkan himbauan pemerintah. Pada, Senin (20/12/2021).
“Bersyukur, kita melihat sudah ada kesadaran pelaksanaan ibadah keagamaan sesuai dengan protokol kesehatan. Kita sangat bersyukur, semoga apa yang dilakukan ini membawa keamanan, kenyamanan dan kedamaian untuk umat nasrani yang akan melaksanakan ibadah perayaan Natal di tahun 2021 ini,” ujar AKBP Dwiasi usai menghimbau kesiapan Nataru.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus Gereja terkait kesiapan mereka sampai sejauh ini. “yang sudah sadar akan protokol kesehatan maupun bahaya Covid 19. Semoga ini bisa dipertahankan dan yang kurang bisa diperbaiki lagi,” imbuhnya.
Lulusan Akpol 2002 itu sempat menambahkan, jika secara keseluruhan untuk kesiapan perayaan Natal di dua Gereja sudah cukup baik. “hari ini kami bersama jajaran Forkopimda meninjau kesiapan perayaan Natal di 2 tempat ibadah. Dari peninjauan yang kita lakukan didapatkan beberapa masukan. Sesuai i-Mendagri yang terbaru pelaksanaan ibadah ada pembatasan 50 persen,” kata Kapolres.
Meski begitu, sambungnya, dari hasil pengecekan didapati masih ada yang belum terpasang Barcode Peduli Lindungi. Sehingga, perlu segera dilengkapi senyampang pelaksanaan kegiatan masih beberapa hari lagi. Kemudian, semua akan dilaksanakan secara Hybrid (semi virtual) dan pengurus Gereja sudah harus vaksin.
“Sesuai ketentuan, tetap harus menggunakan Barcode Peduli Lindungi supaya diketahui zona yang masuk itu kuning, hijau atau merah,” pungkasnya.
(Her/Mondes)
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar