PATI – Mondes.co.id | Forum Komunikasi Jamaah Masjid Darussalam, Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati menggelar Kampung Ramadan selama bulan puasa di tahun 1446 Hijriah.
Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai macam potensi Desa Tambahmulyo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati meliputi bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pasar murah untuk mendongkrak sektor ekonomi warga, pentas rebana dan tari tradisional untuk mengenalkan sektor kesenian, kegiatan buka bersama untuk membentuk kerukunan sosial antar masyarakat.
Serta mengaji bersama anak-anak, guna mendukung sektor pendidikan di desa tersebut.
Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang mengomando acara, menyampaikan program Kampung Ramadan di halaman Masjid Darussalam terwujud berkat sinergi masyarakat dan pengurus takmir masjid tersebut, sehingga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Kegiatan ini bersifat melayani ummat, maka dari itu pihaknya melakukan pengelolaan dana yang transparan untuk kemudian di-tasyarufkan kepada masyarakat Desa Tambahmulyo.
“Dukungan dari masyarakat lingkungan Masjid Darussalam dan ketakmiran mengadakan sebulan penuh Pasar Ramadan, buka bersama, TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an), kegiatan bazar, dan penampilan-penampilan. Tujuannya meringankan beban masyarakat Tambahmulyo, seperti halnya Pasar Ramadan dan bazar UMKM,” ucap Musbaedi saat diwawancarai Mondes.co.id di lokasi, Minggu, 9 Maret 2025.
Ia menyampaikan jika keberadaan Pasar Ramadan selama Kampung Ramadan berlangsung, sangat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Desa Tambamulyo.
Terlebih untuk mengatasi lonjakan harga barang pokok, maka pihak pengurus takmir masjid memberikan subsidi guna menyukupi kebutuhan rumah tangga.
“Menjelang Hari Raya Idulfitri agar mereka membeli (di Pasar Ramadan) dengan harga murah, tentu kita subsidi dari ketakmiran. Kami alokasikan dari badan amil zakat pengelolaannya, kami tasyarufkan (salurkan) untuk perekonomian masyarakat Tambahmulyo,” jelas Musbaedi yang juga merupakan Ketua Takmir Masjid Darussalam.
Sedangkan, adanya bazar UMKM bisa memberdayakan pelaku usaha ekonomi menengah.
Sejauh ini ada 15 UMKM yang menggelar lapak di sekitaran masjid.
Pihak panitia menyediakan stan untuk berjualan aneka menu makanan-minuman, takjil berbuka, dan aneka camilan.
“Bazar ini memberdayakan ekonomi lokal, dan pasar murah (Pasar Ramadan) meringankan beban, karena ada potensi kenaikan harga. Sesuai motto kami, sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna dan bermanfaat bagi sesama,” tegasnya saat menjelaskan kegiatan dengan didampingi Sekretaris Takmir Masjid Darussalam, Sukamat.
Perlu diketahui, setiap hari Masjid Darussalam menggelar berbagai acara untuk memperdalam semangat religi.
Bahkan setiap Senin hingga Kamis, sebanyak 150 anak mengikuti ngaji bersama di masjid megah tersebut dan tiap hari selama Ramadan mereka mengikuti buka bersama.
Pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan masyarakat untuk menyelenggarakan berbagai hajat yang positif.
Kemudian, memfasilitasi masyarakat dengan kenyamanan melalui penampilan-penampilan.
Tentunya ia berharap Forum Komunikasi Jamaah Masjid Darussalam tetap guyub rukun memakmurkan masjid dan mendukung untuk program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami memfasilitasi ada seni rebana, tari, jelang lebaran ada festival takbir keliling tanpa sound, kami koordinasi sesuai job masing-masing. Pesan saya agar Forum Komunikasi Jamaah Masjid Darussalam memakmurkan masjid agar terwujud persatuan dan bisa berkembang, bermanfaat bagi masyarakat Desa Tambahmulyo,” harapnya.
Dalam acara tersebut, masyarakat terhibur dengan hadirnya penampilan tari kreasi tradisional dari Sanggar Prigel Bromastro.
Puluhan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dengan gemulai dan energik menari dengan irama yang indah nan kompak.
Selain itu, Rebana Nurussalam juga ikut memeriahkan Kampung Ramadan.
Meski dimainkan oleh anak-anak sekolah, tetapi mereka dapat melantunkan lagu-lagu religi yang penuh makna mendalam.
“Ini dari Rebana Nurussalam, tadi membawakan tiga lagu. Kami setiap hari latihan di masjid ini, terus tampil di acara ini,” tutur bocah berusia 10 tahun bernama Dimas yang merupakan pemain rebana.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar