PATI – Mondes.co.id | Berbisnis kini lebih mudah menjangkau konsumen melalui marketplace media sosial, khususnya TikTok.
Aplikasi media sosial untuk berbagi postingan foto maupun video pendek tersebut juga memiliki fitur Live agar pengguna memanfaatkan untuk mempromosikan produk yang dijual.
Banyak masyarakat Indonesia menggunakan TikTok Shop guna mengenalkan produknya, sebagaimana yang dilakukan oleh wanita asal Kabupaten Pati, Febri.
Ia memanfaatkan platform TikTok untuk menjual berbagai jenis jilbab tren di era sekarang.
“Saya live TikTok menjalaninya dengan enjoy dan tetap berusaha karena di awal promosi lewat TikTok tidak mudah. Saya jualnya jilbab-jilbab dinas (kantoran), produk jilbab menarik karena selain dipakai buat kerja maupun dinas, juga bisa dipakai buat acara formal maupun non formal alias sehari-hari,” ungkap wanita asal Desa Wedusan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati kepada Mondes.co.id.
Perempuan bernama lengkap Febriyanti Ulfa Naulli Hikmah itu memiliki koleksi jilbab bermacam-macam untuk dijual ke penonton Live TikTok-nya dengan nama akun @manizmu12.
Beberapa jenis jilbab dinas Bhayangkari, Persit, Pia AG, Jalasenastri, Dharmawanita, Pegawai Negeri Sipil (PNS), polisi, dan lain sebagainya. Dijual dari mulai harga Rp32 ribu.
Dalam video Live TikTok ia mendeskripsikan jilbabnya dengan cara berbeda daripada penjual lain.
Febri sambil memeragakan penggunaan jilbab demi memastikan bentuk, kesesuaian model, serta kenyamanan penggunanya.
Pembelinya datang dari kalangan macam-macam, mulai anak sekolah maupun para wanita pekerja.
Menurutnya, jenis jilbab paling laris adalah hijab untuk keperluan olahraga.
“Iya aku berusaha mengenalkan jilbab dinas yang juga bisa dipakai buat OOTD (Out Of The Day), jadi gak melulu monoton dipakai kerja aja. Pembeli berbagai usia kebanyakan dipakai olahraga, seperti kalangan anak sekolah maupun wanita pekerja,” ucap perempuan cantik dan ramah itu.
Dengan kerja keras, ia mampu menjangkau pasaran hingga luar Jawa, bahkan sebelum satu bulan berjualan, jilbabnya telah laku sebanyak 500 buah.
Dengan menjual jilbab secara online, Febri mampu menambah penghasilan di sela-sela penatnya bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Penonton konten termasuk rame bisa ngejual 500 pcs jilbab, kayaknya baru tiga minggu jualan, dan pembeli kebanyakan dari luar Jawa. Tujuan saya berjualan ini untuk menambah penghasilan karena cuma sampingan kalau pas malam live habis pulang kerja,” terang Febri.
Wanita 38 tahun itu mengaku, awalnya menemukan berbagai tantangan dalam berjualan secara digital. Terlebih dirinya menemukan sejumlah saingan bisnis dengan produk dagangan yang sama.
“Meski rumit, TikTok adalah media yang lagi hits saat ini di semua kalangan, mengingat konsumen menyeluruh dari berbagai usia. Selain Live TikTok untuk promosi, biasanya lewat Shopee (toko online), tetapi kurang begitu aktif,” kata Febri.
Saat memulai jualan online, banyak orang yang tidak tahu kalau Febri berjualan jilbab.
Seiring berjalannya waktu dan kemampuan membangun relasi, banyak orang tertarik menyimak Live TikTok.
“Awal-awal belum pada tahu aku jualan yang nonton sedikit. Makin ke sini selain mereka tahu aku di Satpol PP jualan jilbab, banyak yang interaksi walau sekedar tanya-tanya gak beli,” jelasnya.
Kendala yang dihadapi datang pada pengantaran produk. Ia menyayangkan jika pembeli dari jauh hanya membeli sedikit, karena nantinya akan tetap membayar ongkos kirim (ongkir) sekian.
“Di sana problem pertama di ongkir yang mahal kalau cuma beli 1 pcs jilbab, tapi kalau belinya sampai 2 pcs lebih hemat karena ada voucher diskonnya. Problem kedua ada yang gak bisa COD karena jauh dari kota,” ujarnya.
Walaupun Febri menghadapi berbagai rintangan yang terjal dalam berbisnis, tetapi kegigihannya dalam mencari pundi-pundi rupiah patut diapresiasi.
Ia berharap dapat menopang hidup dan mendapat keuntungan dari usahanya menjadi wanita karir.
Editor; Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar