JEPARA – Mondes.co.id | Kabupaten Jepara sukses mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) membakar ikan oleh penjabat terbanyak di Indonesia. Kegiatan digelar dalam rangka peringatan Hari Ikan Nasional yang ke-10, dilaksanakan kemarin di Pantai Teluk Awur.
Pembuktian rekor MURI ini sekaligus memantabkan bahwa Jepara merupakan wilayah yang kaya akan potensi perikanan, baik tangkap maupun perikanan darat.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, jumlah ikan yang dibakar sebanyak 5000 ikan lebih. Dirinya menegaskan bahwa hal ini menandakan Jepara tidak kekurangan ikan.
“Saya berharap agar harga ikan di Jepara menjadi murah, bisa dinikmati masyarakat,” kata Edy.
Lebih lanjut, Edy Supriyanta menegaskan bahwa dengan makan ikan, bisa menekan angka stunting di Jepara. Dengan adanya kegiatan ini, selanjutnya ikan bisa dirasakan seluruh masyarakat Jepara.
“Mudah-mudahan, dengan kita sering makan ikan, angka stunting bisa ditekan,” terang Edy Supriyanta.
Emy khonifah, Ketua Kelompok Kerja Promosi Dalam Negeri, Direktorat Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya menyebut, bahwa tanggal 21 Oktober dilaksanakan Hari Ikan Nasional di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Diharapkan, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta Forkopimda bisa hadir pada acara itu.
“Kami mengundang Pj Bupati Jepara beserta Forkopimda untuk bisa hadir di Jakarta, karena tema Harkanas kali sangat spesial, ikan untuk Generasi Emas,” ucapnya.
Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ari Sugasri mengapresiasi kolaborasi antara Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup, sehingga mampu menggelar kegiatan pencatatan MURI.
Kepala Diskan Kabupaten Jepara, Elida Farikhah menegaskan, tujuan kegiatan ini untuk memasyaratkan gemar makan ikan dan untuk mendukung peningkatan gizi menuju generasi emas 2045. Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 chef dari Pati, Kudus, Demak, Jepara, Blora, dan Rembang (Padkujembara) dikerahkan. Selain itu, kegiatan juga diikuti 100 anak sekolah jurusan tata boga dari SMKN Batealit dan SMKN 1 Kalinyamatan.
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar