PATI – Mondes.co.id | Tidak disangka, ternyata tak hanya manusia yang harus berdandan agar menjadi lebih menarik.
Namun hewan ternak pun, perlu bersolek agar menjadi lebih menarik dan mendongkrak nilai jual. Apalagi mendekati Iduladha seperti sekarang.
Jasa salon hewan ternak ini dapat dijumpai di Pasar Wage, Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.
Pedagang sapi Pasar Wage, Karno, mengamini jika ternak yang telah disalon, memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan yang belum disalon.
Selisihnya bisa mencapai Rp300.000 per ekor. Sehingga setiap kali hendak menjajakan sapi, ia selalu menggunakan jasa salon ternak.
“Disalonkan dulu biar bagus, biar ganteng gitu. Kakinya (kuku) yang panjang dipendekkan, terus tanduk yang panjang dirapikan biar bagus,” ujar pria berusia 60 tahun itu, Sabtu (1/6/2024).
“Biar harganya tambah sedikit kalau ganteng, bisa tambah Rp200.000-300.000,” lanjut Karno.
Pedagang sapi yang telah menggeluti usaha selama bertahun-tahun ini, tahu betul untuk memuaskan calon pembeli dan pelanggan.
Untuk itu, jasa salon ternak menjadi salah satu solusi. Tidak hanya saat menjelang Iduladha saja, tetapi juga saat hari-hari biasa.
“Kita selalu servis sapi biar ganteng. Tidak hanya pas mau kurban, memang lebih sering saat gini karena permintaan kan cenderung meningkat, tapi sebelumnya juga sudah sering kalau mau jual sapi,” bebernya.
Tukang Salon Ternak, Nyamani, mengaku membandrol jasanya mulai Rp10.000-20.000 per ekor, tergantung jenis hewan ternak yang disalon.
Mengingat, ia menyediakan servis untuk semua jenis hewan mulai dari kambing, sapi, hingga kerbau.
“Alat yang kita bawa itu paling tatah, tali, gerinda itu. Yang repot itu kalau ketemu hewan yang galak, jadi sedikit mengeluarkan tenaga ekstra,” ungkapnya.
“Kaki (kuku) yang tajam-tajam itu kita rapikan dan tumpulkan. Kedua itu tanduk yang tidak imbang saya gerinda biar sama dan tidak tajam,” tutur pria berusia 56 tahun ini.
Menurutnya, jelang Iduladha tahun ini cenderung sepi. Kalau dulu, banyak yang menggunakan jasanya, bahkan sempat tembus lebih dari 20 ekor sehari.
“Kalau dulu kan ramai mulai dari pagi sampai siang, antre yang ingin disalon. 20 lebih ada. Sekarang sepi paling 5 ekor, paling kalau ramai bisa 10 ekor ada,” tandasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar