PATI – Mondes.co.id | Masyarakat Dukuh Tapen, Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, siap mengawal keselamatan Slamet Riyadi, meski sudah sah dilantik sebagai Kepala Dusun (Kadus).
Wakhid warga Tawangharjo mengatakan, akan memantau keamanan Slamet Riyadi saat bertugas.
Tidak hanya itu, dia bersama warga yang lain juga bakal mengawasi kinerja Slamet Riyadi saat memberikan pelayanan.
“Saya dan teman-teman akan tetap mengawal semua ini, demi keselamatan Mas Slamet. Tetap mengawal menuju Kadus yang baru, Kadus yang jujur adil dan makmur,” ujarnya di gedung PGRI Wedarijaksa, Senin (18/11/2024).
Sementara ketika disinggung terkait duit pelicin sebesar Rp210 juta agar Slamet mundur sebagai perangkat desa (Perades) yang membuat gaduh sebelumnya, Wakhid bakal berembuk dengan warga yang lain.
“Kalau terkait itu, kita serahkan ke warga dulu. Kita belum merembuk hal itu. Intinya Mas Slamet sudah dilantik dengan selamat dan jujur di tempat ini,” jelasnya.
Kadus Tapen, Slamet Riyadi, mengaku senang atas jerih payahnya akhirnya resmi dilantik menjadi Kadus.
“Perasaan senang sekali hari ini sudah dilantik secara resmi menjadi Kadus Tapen Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa,” ujarnya.
Camat Wedarijaksa, Eko Purwanto berpesan kepada Perades yang dilantik, agar segara menyesuaikan diri di tempat kerja yang baru dan dengan tulus melayani masyarakat.
“Panjenengan semua harus bisa mengubah perilaku dari biasa sebagai warga biasa minta dilayani sekarang mulai hari ini menjadi pelayanan masyarakat,” pesannya.
“Sehingga perilaku kita harus bisa melayani, merangkul yang tua, kita bisa melaksanakan pemerintahan yang sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Balai Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, digeruduk sebanyak ribuan warga, Kamis (7/11/2024).
Aksi ini merupakan buntut adanya dugaan kecurangan pengisian perangkat desa (Perades), tepatnya kepala dusun (Kadus) atau Kamituwo Dukuh Tapen.
Pergerakan massa ini terjadi, setelah warga mengetahui Slamet Riyadi yang merupakan Kadus terpilih, diduga diintervensi untuk mengundurkan diri.
Massa sebelumnya juga melakukan aksi serupa yakni menggeruduk rumah kepala desa (Kades) secara spontan, Rabu (8/11/2024) malam.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar