SEMARANG – Mondes.co.id | Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo yang tak lain adalah Kapolda Jawa Tengah (Jateng) baru, disambut dengan tradisi Pedang Pora. Berlangsung dari pintu gerbang hingga lobi Mapolda Jateng.
Tradisi penyambutan tersebut, dipimpin oleh Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho, dan dihadiri oleh jajaran PJU Polda Jateng serta anggota Bhayangkari, pada hari ini, Jumat (2/8/2024).
Diketahui, prosesi dimulai dengan laporan situasi Makopolda, selanjutnya pengalungan bunga oleh Wakapolda kepada Kapolda Jateng Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo.
Dilanjutkan dengan penyerahan bucket bunga oleh Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Tengah kepada Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Tengah.
Kemudian, Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo melewati gerbang Pedang Pora. Ritual ini adalah sebuah tradisi yang melambangkan penghormatan dan penghargaan tinggi.
Setelah prosesi Pedang Pora, Kapolda Jateng berjalan menuju lobi, melewati jajar kehormatan diiringi oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) dengan cucuk lampah wayang Gatotkaca yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
Dalam sesi laporan kesatuan, Komjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan beberapa hal penting kepada Kapolda Jateng.
Komjen Pol Ahmad Luthfi menekankan, baik buruknya kesatuan ditentukan oleh sikap pribadi masing-masing anggota Polri di Jawa Tengah.
Menurutnya, semakin baik sikap perorangan anggota, maka semakin baik pula kesatuan Polda Jateng secara keseluruhan.
Kapolda Jateng pun mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan dukungan yang diberikan oleh seluruh jajaran.
Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo juga menyatakan bahwa stabilitas kamtibmas selama kepemimpinan Komjen Pol Ahmad Luthfi senantiasa aman dan kondusif.
“Stabilitas kamtibmas di Jawa Tengah selama kepemimpinan beliau (Komjen Pol Ahmad Luthfi) senantiasa aman dan kondusif, semua program yang sudah terlaksana dan yang baik akan diteruskan,” tutur Brigjen Pol Ribut Hari Wibowo.
Acara penyambutan ini menunjukkan komitmen Polda Jateng untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah Jawa Tengah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar