dirgahayu ri 80

IPARI Pati Gelar Sarasehan Lintas Agama, Bahas Solusi Atasi Sampah Rumah Tangga

waktu baca 2 menit
Kamis, 30 Mei 2024 16:48 0 625 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Pati mempertemukan penyuluh lintas agama Kementerian Agama (Kemenag) dengan Komunitas Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) hari ini, Kamis (30/5/2024).

Pertemuan yang digelar di Aula Kantor Kemenag Pati ini terangkai dalam acara Sarasehan Lintas Agama bertema Teologi Lingkungan Perspektif Agama-agama di Indonesia.

Taufik Muhammad Nur, ketua panitia menyebut bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahir IPARI yang pertama, sekaligus menjadi langkah awal menjalankan program edukasi lingkungan hidup.

“Kebetulan kami tahun ini, selain melakukan pendampingan keagamaan di masyarakat, kami mendapatkan tugas baru yakni melaksanakan edukasi lingkungan hidup. Harapannya dengan mengundang praktisi lingkungan, kita bisa mendapat tambahan wawasan,” ungkap Taufik saat memberikan sambutan.

Usai sarasehan, acara berlanjut dengan kegiatan penandatanganan komitmen bersama IPARI mendukung gerakan zero plastic, aksi bersih sampah plastik di lingkungan Kemenag, dan pembagian bibit pohon gratis untuk masing-masing penyuluh agama di seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Pati.

“Setelah kegiatan ini, kami minta para penyuluh untuk melakukan gerakan menanam pohon dengan seluruh pegawai KUA di wilayah kerjanya masing-masing,” imbuh Taufik.

Sementara, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pati, Ahmad Syaiku yang juga hadir dalam acara tersebut turut memberi masukan kepada para penyuluh agar kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, harus ada kelanjutan program yang lebih konkrit.

“Penyuluh sebagai garda terdepan harus menjadi role model pelestarian lingkungan hidup. Tahun ini Kemenag Pati berkomitmen menjalankan empat program prioritas yakni penurunan stunting, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi umat, dan pelestarian lingkungan,” kata Ahmad Syaiku.

BACA JUGA :  Peduli Abrasi, SDIU Fadlun Nafis Tanam Mangrove di Pantai Kropak Bondo

Adapun kegiatan sarasehan lintas agama, diikuti oleh 65 penyuluh agama yang terdiri dari penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha.

Rangkuman dalam dalam sarasehan, agama dan lingkungan merupakan kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Setiap agama memiliki pandangan tentang pelestarian lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut, Jampisawan memaparkan sejumlah masalah lingkungan di Kabupaten Pati, khususnya sampah rumah tangga berupa plastik dan popok.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini