BLORA – Mondes.co.id | Kasus pembunuhan ayah dan anak di Kabupaten Blora menyisakan luka mendalam bagi istri dan anak korban yang selamat dari peristiwa nahas tersebut.
Istri korban, Maspupah menceritakan detik-detik saat kejadian anak dan suaminya meminta tolong kepada warga usai meminum air yang diduga sudah dicampur racun tikus dan potas oleh pelaku.
Saat itu, istri korban yang sedang membantu tetangga punya hajat, tiba-tiba dihampiri anak perempuannya dan memberi tahu bahwa suaminya jatuh di depan rumah.
“Saya di rumah tetangga, anak saya yang kecil itu marani saya. Saya langsung pulang, bapak tergeletak di situ, anak saya jerit-jerit panik. Saya ke situ minta pertolongan, mulutnya bapak sudah berbusa, anaknya masih lari cari bantuan,” ungkapnya kepada awak media, Senin, 3 Maret 2025.
Sesampainya di rumah, suami (korban) sudah dalam kondisi lemas dan mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.
Tak tahu siapa yang memberi minum, Maspupah mengatakan bahwa kondisi anak perempuannya juga lemas usai minum, hingga dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rowobungkul.
Ia mengaku sempat diberikan minum oleh tetangganya. Namun, ia merasakan air yang diberikan terasa pahit dan akhirnya dimuntahkan.
“Bapak digotong masuk, bapak meninggalnya di rumah. Saya sempat minum air itu diminumin itu pahit. Saya tidak sadar, air tidak ada baunya. Saya sempat dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Ditambahkannya, bahwa dirinya tidak mengetahui jikalau sang anak juga mengonsumsi air tersebut.
“Saya gak tahu anake ikut minum atau yang minumin siapa, kan namanya orang panik anak dikasih minum,” lanjutnya.
Ia juga mengaku sering diancam oleh pelaku melalui pesan WhatsApp. Namun, ia tidak menggubris.
Setelah kejadian itu, istri korban merasa curiga kepada pelaku yang masih saudara iparnya, karena sebelumnya pernah cekcok dan diancam.
“Dulu pernah di WA dan cekcok sama saya, katanya ada yang mati salah satu. Masalah di awal itu ibu saya punya jati yang besar dijual adik, habis itu yang kecil disumbangkan ke mushola, dia gak terima katanya sudah dibeli semua,” ungkapnya.
Atas peristiwa tersebut, Maspupah meminta pada pihak berwajib untuk bisa menghukum pelaku yang setimpal dengan perbuatannya.
“Semoga hukumannya yang setimpal seadil-adilnya karena merenggut nyawa anak dan suami saya,” pungkas Maspupah.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar