PATI – Mondes.co.id | Warga mancanegara yang berkecimpung di dunia industri kerap mendatangi wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya, terutama di eks-Keresidenan Pati alias Pati Raya.
Hal ini dipicu dengan minimnya Upah Minimum Kabupaten (UMK) di kawasan tersebut.
Menurut laporan dari Kantor Imigrasi Kabupaten Pati, selama dua tahun terakhir, tercatat lonjakan kedatangan warga negara asing (WNA) sebesar 20 persen.
Kemudian di tahun 2023, Kabupaten Pati kehadiran 1.200 orang dari luar negeri, serta di pertengahan tahun 2024 ini sudah ada 530 WNA yang menuju wilayah ber-plat K.
“Ada potensi kenaikan jumlah WNA di Pati Raya, kenaikan mencapai 10 sampai 20 persen,” sebutnya, Kamis (22/8/2024).
Ia menuturkan, rendahnya UMK menjadi penarik perhatian para pelaku bisnis untuk menanamkan investasi, sehingga kondisi itu beriringan dengan meningginya jumlah WNA tiba di Bumi Mina Tani.
“Semester pertama 2024 ini ada 530-an WNA yang kami layani. Pelayanan WNA ini seperti pelayanan izin tinggal dan perpanjangan izin tinggal,” paparnya.
Ia menyampaikan pula, peningkatan WNA ditengarai pabrik-pabrik di wilayah Kabupaten Pati dan sekitarnya, katakanlah Kabupaten Jepara yang sangat tinggi pengaruh industrinya. Oleh sebab itu, dibutuhkan tenaga ahli tertentu di perusahaan asal negeri seberang.
“Paling banyak tenaga kerja, tetapi ada juga yang menikah dengan Warga Negara Indonesia (WNI). Kami melihat untuk upah masih tejangkau di cakupan kantor kami, segi upah terjangkau, maka banyak yang membuka perusahaan di sini,” ucapnya.
Sementara, menurut Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Pati, Bambang Agus Yunianto, UMK di Kabupaten Pati tahun ini lebih tinggi dibanding UMK tahun lalu. Ia menyebut jika UMK di tahun ini Rp2.190.000, sedangkan UMK tahun kemarin Rp2.107.697.
“UMK di Kabupaten Pati tahun ini naik Rp82 ribuan dari tahun lalu,” ungkapnya.
Dirinya mengungkap, pembukaan lowongan pekerjaan terus berlangung, mulai dari PT Dua Kelinci, PT Hwaseung Indonesia (HWI) II, PT Sejin Fashion.
“Setidaknya dari pabrik-pabrik itu membutuhkan 10.850 karyawan. HWI 3.500, Dua Kelinci 3.000, Sejin 2.000, Djarum 1.100, dan Nikorama 1.250 tenaga,” jelasnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar