Intip Kebutuhan BBM Kabupaten Pati Tahun Depan 

waktu baca 3 menit
Kamis, 14 Des 2023 10:44 0 1126 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kebutuhan masyarakat tidak hanya bahan pokok saja, tapi juga barang penting seperti halnya Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam menghadapi kebutuhan energi yang semakin meningkat, pentingnya BBM sebagai sumber energi utama menjadi krusial untuk memenuhi kebutuhan daerah secara efisien.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mulai mengajukan usul kebutuhan BBM kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Kebutuhan tersebut meliputi, Pertalite, Solar, dan Elpiji volume 3 kilogram.

Sebagai OPD yang menangani persediaan barang penting, Disdagperin Kabupaten Pati mencoba melakukan survei kebutuhan Pertalite maupun Solar ke berbagai tempat. Seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), beserta agen-agen penjualan BBM.

“Setiap akhir tahun sebelum tahun baru berjalan, Disdagperin, Dishub, dan Dispertan berkoordinasi mengusulkan kebutuhan BBM. Keberadaan SPBU dan agen-agen kami perlukan untuk pendataan karena mereka sebagai acuan yang kami break down,” ujar Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santosa melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro.

Perlu diketahui, kebutuhan pengusulan BBM di tahun depan terdiri dari Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

Ia menjabarkan bahwa usulan BBM JBT yang merupakan Solar sebanyak 109.635 kiloliter (KL) dan usulan BBM JBKP yang merupakan Pertalite sebanyak 141.115 KL.

“Seperti Dishub, kami koordinasikan terkait jumlah kendaraan-kendaraan, kemudian di Dinas Pertanian untuk pemenuhan mesin sedot air, itu ada datanya. Selain itu usaha perikanan maupun usaha mikro juga kami catat kebutuhannya. Lalu kami ajukan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah,” urainya kepada Mondes.co.id, Kamis, 14 Desember 2023.

BACA JUGA :  Komisi B Sebut Indonesia Belum Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Sebagai informasi, ia merinci usulan kebutuhan Solar untuk tahun 2024. Di antaranya usaha perikanan sebanyak 17.000 KL, usaha pertanian sebanyak 4.550 KL, usaha mikro sebanyak 2.960 KL, pelayanan umum sebanyak 2.625 KL, dan transportasi darat sebanyak 82.500.

Sedangkan, usulan kebutuhan Pertalite yang notabene BBM bersubsidi hanya untuk transportasi darat.

Sebelumnya, realisasi penyaluran BBM JBT sampai dengan Agustus 2023 mencapai 61.510 KL. Kemudian proyeksi penyaluran BBM JBT sampai dengan Desember 2023 mencapai 100.408 KL.

Lebih lanjut, realisasi penyaluran BBM JBKP sampai dengan Agustus 2023 mencapai 85.240 KL. Kemudian, proyeksi penyaluran BBM JBKP sampai dengan Desember 2023 mencapai 128.329 KL.

Kuswantoro menambahkan, Disdagperin Kabupaten Pati tak hanya mengontrol ketersediaan dan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat (kepokmas) saja. Pihaknya juga mengontrol ketersediaan dan harga kebutuhan barang penting, seperti besi, semen, galvalum, BBM, dan lain sebagainya.

“Untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok dan kebutuhan penting, mulai dari BBM serta kebutuhan yang lain juga kami tangani. Kalau kebutuhan pokok ada 22 yang biasa kami kontrol lewat operasi pasar. Yang namanya barang penting ada besi, galvalum, semen terus kami pantau juga. Kecuali BBM bisa kami usulkan seperti Solar, Pertalite, dan elpiji,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini