Inovasi Masjid Jami’ Al Ilham, Ubah Limbah Kerang dan Rongsok Jadi Amal Keberkahan

waktu baca 3 menit
Selasa, 15 Okt 2024 09:46 0 378 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Masjid Jami’ Al Ilham di Desa Bangkalan, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati dinobatkan sebagai masjid percontohan karena sukses meraih penghargaan sebagai Masjid Ramah Lingkungan tingkat nasional.

Masjid Jami’ Al Ilham menjadi masjid terbaik kedua dalam kategori Masjid Ramah Lingkungan setelah tanggal 1 Oktober 2024 lalu ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Di balik suksesnya capaian tersebut, terdapat keunikan yang membuat masyarakat takjub pada inovasi masjid tersebut, yaitu keberadaan Badan Pengelola Rongsokan Masjid Al Ilham (BPRMI), yang notebene mengajak masyarakat menyedekahkan barang-barang bekas atau rongsokan setiap Jumat.

Hasil dari pengelolaan rongsokan ini digunakan untuk mendukung kegiatan masjid dan membantu masyarakat sekitar.

Program ini memiliki tagline ‘Memakmurkan Masjid Walaupun dengan Rongsokan’.

Menurut Ketua Takmir Masjid Jami’ Al Ilham, Nur Salim, beberapa hal jadi penilaian hingga Masjid Jami’ Al Ilham memperoleh predikat sebagai masjid percontohan tingkat nasional.

Penilaian tersebut terutama dalam kategori Masjid Ramah Lingkungan, meliputi tiga aspek utama Idaroh, Imarah, dan Riayah.

Idaroh berarti administrasi dan pengelolaan, Imarah berarti kemakmuran masjid, serta Riayah berarti perawatan dan pemeliharaan masjid.

Ia menjelaskan, pengelolaan administrasi masjid sangat rapi serta struktur organisasi jelas dan teratur dalam pembagian tugas di antara pengurus masjid. Hal inilah yang menjadi penilaian dari segi Idaroh.

“Pengelolaan administrasi yang tertib dan transparan, termasuk pengelolaan keuangan masjid dan program-program yang melibatkan masyarakat,” paparnya kepada Mondes.co.id.

BACA JUGA :  Hingar Bingar Pilkada Pati 2024, Banyak Warga Masih Tak Percaya Kinerja Pemerintah

Kemudian, masjid ini sangat aktif di kegiatan dan program yang melibatkan masyarakat, sebagaimana penilaian aspek Imarah.

Adanya BPRMI mendorong partisipasi masyarakat melalui sedekah barang bekas.

“Kegiatan aktif memakmurkan masjid seperti pengajian rutin, kegiatan pendidikan, dan program sosial dengan masyarakat sekitar. Keberadaan BPRMI yang mendorong partisipasi warga dalam mendukung kegiatan masjid melalui sedekah rongsokan,” terang Nur Salim menjelaskan.

Di samping itu, pengelola Masjid Jami’ Al Ilham juga melakukan inovasi lingkungan dengan memanfaatkan limbah kerang menjadi pakan binatang ternak.

Pemanfaatan lingkungan yang tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Pemberdayaan masyarakat melalui inovasi sosial, seperti pengelolaan limbah kerang untuk pakan ternak, yang berdampak pada peningkatan ekonomi warga. Langkah ini termasuk inovasi program ramah lingkungan yang ditinjau,” ujarnya.

Lebih lanjut, dari aspek Riayah menunjukkan bahwa Masjid Jami’ Al Ilham sangat luar biasa.

Pasalnya, penggunaan teknologi saklar otomatis membuat penggunaan listrik lebih hemat.

Lalu ada pula pemanfaatan air wudhu untuk menjaga kondisi terawatnya tanaman dengan pasokan air yang optimal, sehingga lingkungan rumah ibadah tetap asri.

“Pemeliharaan kebersihan dan keindahan masjid, termasuk pemanfaatan air wudhu untuk menyirami tanaman menjaga penghijauan di sekitar masjid. Penggunaan teknologi ramah lingkungan, seperti saklar otomatis untuk penghematan energi listrik,” ungkap Nur Salim.

Secara keseluruhan, pengelolaan limbah di Masjid Jami’ Al Ilham tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kesadaran lingkungan, dan keterlibatan sosial.

Kombinasi pengelolaan yang baik, kegiatan yang aktif, serta perhatian terhadap lingkungan inilah yang membuat Masjid Jami’ Al Ilham meraih predikat masjid percontohan tingkat nasional.

Nur Salim juga menceritakan jika inovasi pemanfaatan limbah kerang untuk pakan ternak mulai dilakukan sejak 2023, sebagai bagian dari upaya memberdayakan masyarakat dan mendukung keberlanjutan lingkungan, perkembangan pengelolaan limbah di Masjid Jami’ Al Ilham telah menunjukkan hasil yang positif.

BACA JUGA :  Kos-kosan di Margorejo Jadi Sarang Open BO

“Limbah kerang yang dikumpulkan dari warga diolah menjadi pakan ternak. Hal ini membantu perekonomian warga sekaligus mengurangi limbah yang mungkin mencemari lingkungan. Manfaat yang diperoleh oleh masyarakat melalui peran serta pengelolaan limbah di Masjid Jami’ Al Ilham sangat signifikan,” kata Nur Salim.

Output dari adanya pengelolaan limbah kerang di antaranya peningkatan ekonomi, kesadaran lingkungan, partisipasi dalam penghijauan, keterlibatan sosial, dan kesehatan masyarakat.

Sebagai informasi, masjid ini didirikan pada hari Rabu Pon, 27 April 1440 M atau Syawal 1379 Hijriah.

Sejak itu telah mengalami banyak perkembangan dalam hal fisik maupun program kemasyarakatan.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini