JEPARA – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, menyiapkan strategi untuk menghadapi musim kemarau panjang.
Kepala BPBD Jepara Arwin Nor Isdiyanto mengatakan, diperkirakan ada 43 desa di 16 kecamatan di Kabupaten Jepara yang terancam kekeringan tahun ini.
“Wilayah itu memang kerap jadi langganan kekeringan setiap musim kemarau. Kami pun sudah menyiapkan strategi hadapi bencana kekeringan tersebut,” ungkap Arwin, Jumat 4 Agustus 2023.
Beberapa strategi yang disiapkan, kata Arwin, yaitu melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat di mana ada potensi kekeringan. Masyarakat diimbau untuk dapat mengelola kebutuhan air dengan baik.
Kemudian, Arwin juga telah mempersiapkan fungsi kendaraan truk tangki untuk keperluan distribusi atau droping air bersih. Sehingga, jika nanti ada masyarakat yang sewaktu-waktu memohon droping, kendaraan sudah siap jalan.
Selain itu, BPBD juga sudah menyiapkan sumber daya untuk antisipasi dan dampak bencana kekeringan. Kesiapan itu antara lain menyiapkan sepuluh personil distributor air bersih.
“Untuk peralatan, ada dua unit truk tangki, 30 set tandon ukuran seribu liter,” ujar Arwin.
Dikatakan, anggaran droping air bersih sekitar Rp23 juta. Pihaknya menyebutkan, tahun lalu anggaran droping air bersih juga hanya sebesar tahun ini.
”Kalau kurang nanti kita ajukan dana BTT atau Biaya Tak Terduga,” kata Arwin.
Sampai saat ini, belum ada satupun daerah yang meminta droping air bersih. Pihaknya memprediksi, Kecamatan Kedung akan lebih dulu mengalami kekeringan dibanding daerah-daerah lainnya.
Antisipasi dampak bencana kekeringan juga telah disiapkan anggaran puluhan juta dari APBD Kabupaten Jepara. Pada tahun-tahun sebelumnya, antisipasi kekeringan juga dibantu oleh pihak lain atau swasta melalui CSR.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar