Foto: Ikan-ikan sedang diangkut di pelelangan (Mondes/Singgih) PATI – Mondes.co.id | Jenis ikan layang menempati urutan pertama yang terbanyak dari hasil tangkapan laut nelayan Kabupaten Pati.
Di bulan September 2025, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati mencatat total tangkapan jenis layang mencapai 3.707 ribu ton.
Di urutan kedua, ada ikan jenis lemuru atau sero dengan total 2.288 ribu ton pada bulan ini.
Disusul pada urutan ketiga bertengger ikan jenis tongkol yang mencapai 697 ton.
Kemudian, ikan kuniran mencapai 603 ton di urutan keempat.
“Komoditas terbanyak layang, kemudian lemuru atau sero, selanjutnya berubah-ubah. Menurut data kami, ikan layang mencapai 3.707.093 kilogram atau senilai Rp66.803.914.000. Lalu lemuru mencapai 2.888.027 kilogram atau senilai Rp32.032.378.000,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Hadi Santosa saat ditemui Mondes.co.id di ruangannya, baru-baru ini.
Selanjutnya, jenis ikan tongkol mencapai 697.000 kilogram atau senilai Rp12.197.500.000.
“Berikutnya, jenis ikan kuniran mencapai 603.682 kilogram atau senilai Rp4.881.424.000,” imbuhnya.
Pada urutan kelima terdapat jenis ikan mremang yang mencapai 55 ton.
Di urutan keenam serta ke tujuh ada ikan manyung dan ikan mata besar yang mencapai masing-masing 41 ton dan 40 ton.
“Lalu ikan mremang mencapai 55.455 kilogram atau senilai Rp1.885.470.000, lalu ikan manyung mencapai 41.998 kilogram atau senilai Rp789.118.000, dan ikan mata besar 40.993 kilogram atau senilai Rp 368.937.000,” paparnya.
Sedangkan, jenis tangkapan ikan paling sedikit ada pada jenis udang yang hanya 910 kilogram, disusul rajungan yang mencapai 1,6 ton.
Serta terdapat beloso yang mencapai 7,7 ton.
“Terendah ada beloso atau kadalan berjumlah 7.764 kilogram atau senilai Rp94.430.000, ada rajungan berjumlah 1.640 kilogram atau senilai Rp145.350.000. Dan yang paling rendah terdapat udang dengan hanya memperoleh 910 kilogram saja, atau senilai Rp77.850.000,” terangnya.
Perlu diketahui, jumlah total hasil tangkapan pada September tahun ini mencapai 7.594 ribu ton atau senilai Rp123.132.193.500.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar