Ini Cara SDIU Fadlun Nafis Merawat Eksistensi Permainan Tradisional

waktu baca 2 menit
Senin, 27 Nov 2023 12:19 0 2104 Dian A.

JEPARA – Mondes.co.id| SD Islam Unggulan (SDIU) Fadlun Nafis Bangsri mengadakan Festival Permainan Tradisional pada Senin, 27 November 2023 yang diadakan di Lapangan Yayasan.

Beragam permainan tradisional ditampilkan, sekaligus diperagakan para peserta didik.

Kepala SDIU Fadlun Nafis Insiyatul Uliyah menjelaskan, festival ini adalah rangkaian dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Tema ini dipilih karena kesadaran bersama warga sekolah akan pentingnya menjaga tradisi dan juga menangkal dampak negatif perkembangan teknologi.

“Kita ketahui bersama bagaimana telepon genggam atau HP itu sudah lekat dengan anak-anak. Kami berharap dengan kegiatan ini, anak kita punya memori permainan tradisional dan bisa dilakukan saat di rumah masing-masing, ” ucap Bu Iin, panggilan Insiyatul Uliyah.

Guna menambah lebih khidmatnya festival, para pendidik dan peserta didik memakai pakaian tradisional. Harapannya, kegiatan itu bisa terserap tidak hanya pada kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik.

Permainan tradisional yang diperagakan beberapa di antaranya adalah gobak sodor, betengan, bentikan, lompat tali, dakon, egrang, engklek, dan masak-masakan. Semua itu untuk siswa kelas 1, 2, 4, dan 5.

“Adapun untuk kelas lain yang belum Kurikulum Merdeka tetap ikut memeriahkan,” katanya.

Akhmad Efendi, perwakilan Pengurus Yayasan Fadlun Nafis, mengapresiasi ikhtiar yang telah ditempuh lembaga SDIU Fadlun Nafis. Dia berharap konsistensi tim pengajar dalam mendampingi peserta didik.

Menurutnya, apabila konsistensi bisa dijaga, maka akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga.

“Semoga kepala bersama para guru istikamah dalam berkreasi, berinovasi untuk membimbing para peserta didik,” tutur Efendi.

BACA JUGA :  Peringkat 1 Kabupaten, Tim KSM MTsN 1 Pati Maju ke Tingkat Provinsi

Dia juga menilai, pemilihan tema kearifan lokal dengan mementaskan permainan tradisional akan terus relevan. Efendi menilai, dengan generasi yang mampu menjaga tradisi daerahnya, akan membentuk pribadi berkarakter.

“Meski terus digaungkan soal globalisasi. Kita jangan sampai lengah dalam mengenalkan kearifan lokal yang kita miliki. Sehingga Indonesia tetap terjaga identitanya,” kata fendy.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini