PATI – Mondes.co.id | Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) telah membuka pendaftaran bagi calon guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025.
Kesempatan itu dibuka untuk para guru mengabdikan diri di Kabupaten Pati.
Diketahui, dari total 63 lokasi Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, Kabupaten Pati menjadi salah satu lokasi berlangsungnya program tersebut.
Sentra Margo Laras ditunjuk sebagai lokasi berlangsungnya Sekolah Rakyat gagasan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Berdasarkan informasi yang beredar di Kabupaten Pati membutuhkan 13 tenaga guru, di antaranya 11 guru mata pelajaran (mapel) dan 2 guru agama.
Sedangkan, untuk guru kelas level Sekolah Dasar (SD), tidak dibuka di Bumi Mina Tani.
Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos RI, Robben Rico memaparkan syarat utama mengikuti seleksi PPPK Jabatan Fungsional (JF) Guru Sekolah Rakyat.
Di antaranya, pelamar harus mengantongi sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Untuk memenuhi proses pembelajaran di Sekolah Rakyat, tentunya kita sama-sama tahu, diperlukan guru. Sebagai tahapan dari penunjukkan guru tersebut, perlu adanya seleksi calon guru. Calon guru dimaksud merupakan lulusan PPG yang diselenggarakan oleh teman-teman Kemendikdasmen,” terangnya.
Seleksi ini membuka sebanyak 1.554 formasi guru ahli pertama, untuk nantinya ditempatkan pada Sekolah Rakyat yang tersebar di sejumlah lokasi tahap pertama penyelenggaraan.
Sebagai informasi, nantinya Sekolah Rakyat di Kabupaten Pati akan membuka empat rombongan belajar (rombel).
Jenjang usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi sasaran Sekolah Rakyat di Bumi Pesantenan ini.
Sementara jumlah siswa yang dibutuhkan ada 100 peserta didik.
Pendaftaran tahap pertama sudah selesai, kini mulai pendaftaran tahap kedua, yang ditargetkan tuntas sebelum tahun pelajaran 2025/2026.
Sebelumnya, Kepala Sentra Margo Laras Pati, Proboretno Kuncorini menyampaikan bahwa rencana hanya memberikan kuota dua kelas, kini menjadi empat kelas karena pendaftar yang antusias.
“Kami menambah dua rombel (rombongan belajar) lagi. Dari awalnya dua menjadi empat, maka kami harus mencari tambahan siswa,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar