Iduladha Jadi Momen Bahagia bagi Penjual Arang di Pati 

waktu baca 2 menit
Sabtu, 7 Jun 2025 18:55 0 132 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Permintaan pesanan arang mulai banyak selama sepekan momen Iduladha.

Hal ini dirasakan oleh penjual arang asal Dosoman Pati, Heri (41) yang kedapatan orderan puluhan sak tiap harinya.

Dibandingkan hari biasa, menurut Heri penjualan arang meningkat tajam memasuki musim kurban.

Pasalnya, masyarakat khususnya yang beragama Islam merasakan nikmat dan keberkahan untuk mengolah daging kurban, baik itu sapi maupun kambing.

“Permintaan arang banyak yang datang selama Iduladha, di hari biasa palingan sampai 5 sak, kalau Iduladha ini per hari ada 10-11 sak, bahkan 25 sak sejak seminggu sebelum Iduladha. Pada beli karena banyak yang premo,” ungkapnya ketika diwawancarai Mondes.co.id, Sabtu, 7 Juni 2025.

Menurutnya, banyak masyarakat yang membutuhkan arang untuk keperluan mengolah sate dari daging kurban pasca pemotongan hewan.

Sedangkan, arang dari penjual telah banyak dipesan oleh para pelanggan.

“Harga dari Rp45.000 sampai Rp50.000 (yang terbaik), menyesuaikan kualitas secara berat dan kasar atau tidaknya mempengaruhi harga. Arang paling bagus dari Sonokeling atau Kesambi, kalau yang standar dari Rinda, Jati,” sebutnya.

Heri merupakan penjual arang yang tergolong besar, ia bahkan kerap memasok kebutuhan arang di dalam kota maupun di luar kota.

Biasanya, ia mendapat pesanan arang untuk berbagai kepentingan seperti penjual sate, warung makan, angkringan, peternakan, dan untuk pertanian.

Ia mendatangkan stok arang dari Kabupaten Blora, Jepara, Grobogan, hingga Sragen.

Kemudian ia menjual ke berbagai wilayah, seperti di Kabupaten Kudus, Kabupaten Grobogan, dan di Kabupaten sendiri.

BACA JUGA :  Panwaslucam Tertibkan Alat Peraga Kampanye Pemilu di Wilayah Kecamatan Pati

“Saya kulakan mendatangkan dari Sragen, Blora, Jepara , Purwodadi (Grobogan), penjualan hingga ke luar daerah seperti Kudus, Purwodadi. Kebanyakan sudah ada langganan, kalau di Pati permintaan untuk angkringan, warung sate, warung makan, media tanam anggrek, kadang juga PT Dua Kelinci,” jelas Heri.

Editor: Mila Candra 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini