PATI – Mondes.co.id | Bau tidak sedap menjadi bumbu bagi warga Kabupaten Pati yang bermukim di sekitar ruas jalan pantai utara (pantura), tepatnya di area Pati menuju Juwana. Pasalnya, limbah pabrik di kawasan tersebut menyebabkan pencemaran luar bisa.
Perlu diketahui, bau tak sedap itu bersumber dari limbah pengolahan ikan. Bahkan limbah yang menimbulkan bau busuk mencemari udara maupun air di sekitarnya. Hal tersebut dituturkan oleh salah satu warga bernama Alfian (25).
Menurutnya bau busuk itu membawa petaka warga sejak bertahun-tahun lamanya.
Pria yang berdomisili di Dukuh Ngipik, Kelurahan Kutoarjo, Kecamatan Pati itu, mengaku bahwa kondisi air di rumahnya sempat berbau tidak sedap, tetapi puncak masalah itu ia dapati ketika bekerja.
“Kalau polusi di daerah saya aman, hanya saja airnya berbau sejak 2003. Tapi saya merasakan dampak dari adanya pabrik itu saat bekerja di Sinoman. Baunya luar biasa. Di sana udara dan air terdampak polusi limbah pabrik tersebut,” ujar Alfian kepada Mondes, Sabtu, 2 September 2023.
Alfian yang berprofesi sebagai pengajar di SDN Sinoman mengatakan bahwa pencemaran dikeluhkan oleh warga setempat.
Bahkan ia kerap mendapati bau busuk menyengat saat ia berdekatan dengan air di sekolah, masjid, dan rumah warga.
“Yang tercemar bukan sekolah saja, rumah-rumah dan masjid juga kena. Airnya belum sampai saya pakai aja udah berbau menyengat. Apa tidak bahaya jika buat memasak?” sesalnya.
Bahkan ketika perjalanan pulang pergi dari rumah menuju sekolah, kerap kali melihat warga setempat menyiram tanaman dengan menggunakan air limbah.
Bukan hanya Alfian saja, dampak bau beracun itu dirasakan warga Desa Tambahsari bernama Rukhul (26). Setiap hari Rukhul menahan bau busuk ketika mengirup oksigen.
“Saya kadang sesak nafas dan kadang mual saat mencium baunya,” katanya.
Bau terasa walaupun jarak pabrik ke rumahnya sejauh 2 kilometer.
“Padahal jaraknya juga lumayan jauh, tapi masih sangat terasa. Biasanya pukul 19.00 WIB itu baunya sangat terasa menyengat. Saking busuknya makan saja sampai pengen muntah,” imbuhnya.
Keluh kesah warga membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati angkat bicara.
DLH Kabupaten Pati melakukan pemeriksaan ke beberapa pabrik di sepanjang jalur penghubung Pati-Juwana.
“Pengecakan kami lakukan di sepanjang jalan itu, seperti PT Dua Putra Utama, Indo Citra, dan Bumi Indo. Karena pabrik-pabrik tersebut lokasinya saling berdekatan. Kami turut mengawasi mereka,” ungkap Kepala DLH Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo.
“Bau busuk sudah berkurang. Itu laporan yang kami terima,” pungkas Tulus menepis anggapan bau busuk tersebut.
Editor: Harold Ahmad
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar