Hasil Panen Selama Ini Mentok 7 Ton per Hektare, Gagasan Sudewo Pantik Peningkatan Produksi

waktu baca 2 menit
Senin, 19 Mei 2025 17:02 0 179 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Petani di Kabupaten Pati mendapatkan amanah dari Bupati Sudewo untuk mampu penuhi target memanen padi sebesar 10 ton per hektare.

Gagasan ini menjadi pemantik para petani dan unsur pemerintah daerah (Pemda) meningkatkan produktivitas pertanian.

Meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi sebanyak 10 ton per hektare bukan langkah yang mudah.

Pasalnya, beberapa lahan pertanian di Kabupaten Pati kurang mendukung, lantaran petani masih menerapkan pola tanam tradisional.

Selain itu, lahan yang mayoritas tadah hujan menjadi tantangan tersendiri karena hanya air hujanlah harapan untuk melangsungkan pengairan lahan.

Hal ini dicontohkan di Kecamatan Tambakromo, yang mayoritas lahan tadah hujan.

“Kita berusaha meningkatkan dengan pola tanam yang rasional mengikuti aturan yang berbasis pada ilmu. Itu yang kita harapkan meningkatkan produktivitas padi,” ucap Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat ketika dihubungi Mondes.co.id usai melangsungkan panen raya di Desa Mojomulyo hari ini, Senin, 19 Mei 2025.

“Selain tantangan petani masih tanam dengan cara tradisional, tantangan selanjutnya ialah tadah hujan. Kalau saat ini pasokan air di lahan di wilayah Tambakromo tercukupi,” lanjutnya.

Mirza mengungkapkan, selama ini lahan di Kecamatan Tambakromo baru bisa mampu menghasilkan panen padi 7 ton per hektar. Maka dari itu, cara tanam perlu diperbaiki untuk bisa meraih target 10 ton per hektar.

“Ada sesuatu berbeda, kemarin Pak Bupati mengampanyekan peningkatan produktivitas padi dengan per 1 hektare 10 ton bisa. Sementara ini di tempat kami di Pati selatan yaitu produktivitas padi se-hektare baru 7 ton,” sebutnya.

BACA JUGA :  Disperkim Sebut Ada 20 Permukiman Kumuh di Pati

Lebih lanjut, dibutuhkan percontohan yang mampu diikuti oleh kelompok tani (poktan), seperti yang dilakukan oleh petani di Desa Karangwage, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati. Di desa tersebut, petani mampu memanen 10 ton per hektare.

“Dengan teknik yang ada dan model yang dibawa Pak Bupati, mengacu pada Pak Sutoyo dari Karangwage. Kita berusaha meningkatkan dengan pola tanam yang rasional, yang mengikuti aturan yg berbasis pada ilmu. Kita harapkan meningkatkan produktivitas padi,” terang Mirza.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini