Hari Tani Nasional, Petani Gelar Aksi Brokohan

waktu baca 2 menit
Jumat, 20 Sep 2024 15:21 0 338 Harold

PATI – Mondes.co.id | Sebanyak ratusan petani menggelar demonstrasi dan aksi brokohan di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Jumat (20/9/2024).

Dalam aksi turun ke jalan itu, demonstran menuntut agar pemerintah tidak memberikan izin bagi perusahaan tambang atau semen di wilayah Pegunungan Kendeng.

Massa aksi tidak hanya datang dari wilayah Pati bagian Selatan saja, tetapi petani dari Pati Utara juga ambil bagian.

Sejumlah spanduk dan banner bernada tuntutan tampak menghiasi jalannya aksi yang bertepatan dengan momen peringatan Hari Tani Nasional 2024.

Tak hanya itu, petani juga menampilkan aksi teatrikal, di mana naga yang menjadi simbol penanggung Pegunungan Kendeng. Naga itu akan marah jika Pegunungan Kendeng dirusak.

Setelah itu, penampilan teatrikal drama tentang Pegunungan Kendeng yang memberikan kehidupan bagi warga. Lalu, bersama-sama massa melakukan brokohan di tengah jalan depan DPRD Pati.

Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunretno mengatakan, aksi ini untuk mengingatkan pemerintah agar berpihak kepada petani.

“Kami mengetahui bahwa ada revisi Perda Tata Ruang yang semakin menjauhkan dari keberpihakan terhadap Ibu Bumi, terhadap petani,” ujarnya, Jumat (20/9/2024).

“Maka, kami ingin untuk direvisi, kalau nanti diperbarui tahun 2026, tapi ketika Perda Tata Ruang tidak sesuai dengan data dukung, kami akan terus minta agar diubah,” lanjut Gunretno.

Dia menilai, bakal ada rencana pendirian sebuah pabrik semen atau tambang di wilayah Pegunungan Kendeng.

Oleh karena itu, dia meminta kepada DPRD selaku wakil rakyat, agar segera menghentikan rencana pendirian pabrik di wilayah Pegunungan Kendeng ini.

BACA JUGA :  Innalillahi, Dua PMI Asal Pati Wafat di Taiwan

“Bahwa ada salah satu lahan yang dimohon KPH wilayah Sinomwidodo (Pegunungan Kendeng) dan dimohon PT SMS dimintai untuk rencana eksplorasi tapak pabrik dan rencana tambang. Maka, dalam hal ini kami meminta DPR untuk tidak nunggu PT SMS datang, tapi harus diingatkan, dihentikan,” bebernya.

Petani khawatir, jika Pegunungan Kendeng terus dikeruk tambang terus menerus, bakal merusak ekosistem. Lagi-lagi, yang paling terdampak dan dirugikan adalah petani.

“Karena untuk menyelamatkan Pegunungan Kendeng dari kerusakan, maka kami memiliki prioritas untuk menyelamatkan Ibu Bumi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini