PATI – Mondes.co.id | Komoditas tembakau menjadi potensi pertanian yang cukup menjanjikan di Kabupaten Pati, lantaran harga jual yang cukup tinggi.
Sehingga, tidak sedikit petani palawija di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani yang mengganti lahannya menjadi ladang tembakau.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, harga tembakau kering bulan Desember ini menyentuh hingga Rp42.000 per kilogram sesuai kualitas.
“Harga tembakau kering berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp42 ribu per kilogram, sesuai kualitasnya. Ini menjadi potensi yang menjanjikan bagi para petani,” ujarnya, Selasa (24/12/2024).
Pemerintah daerah (Pemda) pun, mendukung pertanian tembakau, dengan terus mengucurkan bantuan kepada petani.
Bantuan ini berupa sarana dan prasarana (sarpras) komoditas pertanian tembakau di Pati.
Bantuan tersebut salah satunya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun Anggaran 2024.
Niken mengungkapkan, produksi tembakau kering di Pati mengalami tren peningkatan positif Year on Year (YoY).
“Produksi tembakau kering di Kabupaten Pati lebih dari 1.300 ton pada tahun ini. Tahun sebelumnya tidak sampai segitu,” ungkapnya.
Peningkatan produksi tembakau kering ini dipicu banyaknya petani di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, yang merubah lahannya ke tanaman tembakau.
Peningkatan ini terjadi lantaran lahan tembakau di Kabupaten Pati bertambah. Dengan begitu, sektor pertanian tembakau saat ini digemari oleh petani.
Pada tahun 2023 lalu, jumlah lahan tembakau di Kabupaten Pati seluas 376 hektare.
Tahun 2024 ini, jumlah lahan tembakau melonjak lebih dari 2 kali lipat menjadi sekitar 856 hektare.
“Potensi tembakau di Kabupaten Pati terus meningkat, bahkan pada tahun 2024 ini meningkat lebih dari 200% dibandingkan tahun lalu, dari 376 hektare menjadi 856 hektare,” ungkapnya.
Kecamatan Jaken menjadi penyumbang lahan tembakau terbesar di Kabupaten Pati. Dari total lahan tembakau ini, lebih dari 60 persen berada di wilayah Pati bagian timur.
“Jaken memiliki sekitar 500 hektare lahan tembakau dari total 856 hektare di Kabupaten Pati, dengan Desa Kebonturi mencapai hampir 100 hektare,” jelasnya.
Niken melihat adanya perkembangan positif dalam produksi tembakau di Kabupaten Pati yang kini mencapai 1,5 hingga 2 ton tembakau kering per hektare.
Selain itu, melejitnya tren positif ini ditopang dengan cuaca yang bersahabat untuk merawat komoditas tembakau pada awal tahun 2024.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar