Harga Telur Meroket Naik, Peternak di Jepara Malah Mumet

waktu baca 2 menit
Sabtu, 27 Mei 2023 04:32 0 871 mondes

JEPARA – Mondes.co.id | Kenaikan harga telur tidak lantas membuat para peternak gembira. Sebagian peternak justru mengaku pusing tujuh keliling, lantaran pembelian telur dari peternak mengalami penurunan.

Hal tersebut dialami peternak ayam petelur Sunarto. Salah satu peternak ayam petelur di RT 3/RW 1 Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara.

Dirinya mengatakan, pada satu sisi dia senang dengan kenaikan harga.

Namun di sisi yang lain dia merasakan betapa pusingnya menghadapi kenaikan harga telur yang tak wajar.

“Di satu sisi senang harga telur nIk. Tapi di sisi lain permintaan menurun,” ujar Sunarto.

Dijelaskan, kalau harga tinggi seperti saat ini para penjual telur ayam yang setiap hari bisa membeli lima peti, saat ini tinggal beli dua peti.

Padahal dirinya setiap hari ini bisa memproduksi telur ayam hingga 15 peti atau 150 kilogram telur.

Untuk saat ini dirinya menjual telur ayam per kilogramnya 28.300 rupiah dan harga itu setiap hari terus berubah.

Selain itu juga Kenaikan harga jual telur ternyata diiringi dengan kenaikan harga pakan ayam.

Beriringan dengan naiknya harga telur selama dua pekan terakhir, harga pakan kualitas sedang satu karung ukuran 50 kilogram harganya berubah menjadi Rp370 ribuan, atau naik Rp200/kg.

Untuk menyiasati pembengkakan harga produksi itu, Sunarto berinisiatif membuat pakan sendiri.

Dia membeli sendiri bahan-bahan seperti bekatul, jagung, dan konsentrat. Lalu dia giling sendiri.

Sayangnya, jagung juga susah didapat dan harganya mahal.

BACA JUGA :  Lulusan BLK di Pati Langsung Dapat Kesempatan Kerja di Perusahaan

Sehingga dia terpaksa harus membeli pakan jadi dengan harga lebih mahal.

Terkait dengan permintaan, Sunarto menilai masih stabil.

Belum ada peningkatan atau penurunan yang signifikan.

Hanya saja, para tengkulak banyak yang mengurangi pesanan karena khawatir harga sewaktu-waktu anjlok.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir memastikan stok telur di tingkat peternak terbilang mencukupi.

Di Kota Ukir ada 37 peternak ayam petelur dengan produksi sehari 5,5 ton.

Dengan kenaikan harga jual dan pakan saat ini, Mudhofir melihat produksi peternak stabil.

Dirinya menjelaskan kalau kondisi hari-hari normal, bisa mencukupi 50 persen mencukupi kebutuhan daerah.

Kalau pada lonjakan di momen-momen tertentu dengan permintaan tinggi hanya mencukupi 40 persen.

“Untuk saat ini harga telur ayam di pasaran di Jepara per kilogramnya mencapai 31 ribu per kilogramnya, harga tersebut terus merangkak naik sejak menjalang bulan ramadhan hingga saat ini,” ungkap Mundofir, 27 Mei 2023.

“Dan harga ini merupakan harga tertinggi yang selama kenaikan harga telur ayam,” pungkasnya. (Ar/Dr)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini