PATI – Mondes.co.id | Mahalnya harga rokok menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat yang tak pernah lepas dari aktivitas sebat. Kondisi ini memunculkan kembali minat terhadap rokok linting.
Tren rokok linting tak hanya jadi alternatif pengganti rokok konvensional, tetapi juga saingi tren rokok elektrik.
Situasi tersebut dijadikan peluang usaha oleh seorang pemuda asal Dukuh Poncomulyo, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, bernama Roby Hermawan.
Pemuda berusia 27 tahun itu, menjual tembakau dalam bentuk kemasan bercukai beserta peralatan rokok linting, seperti filter, handroll, kertas rokok, becak, dan slorok.
“Saya jualan tembakau yang sudah ada cukainya biasa per ons maupun per kilogram, saya sesuaikan keinginan konsumen. Produk yang saya jual tembakau original daerah, seperti Darmawangi, Tamankursi, Tambeng, kasturi Lombok, dan Virginia. Ada juga tembakau pabrikan yang ada rasa-rasanya, kayak strawberry, anggur, mangga, jeruk dan lain-lain,” jelasnya kepada Mondes.co.id, Jumat, 4 Juli 2023.
Motivasinya menjual tembakau linting berangkat dari kenaikan harga rokok konvensional.
Menurutnya tembakau rokok ‘linting dewe’ (tingwe) jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Sejauh ini dirinya telah menjual tembakau linting melalui toko online dan ke beberapa daerah.
“Harga rokok konvensional semakin naik, tembakau ini sebagai jalan alternatif untuk berhemat rokok. Dan bagi saya jualan tembakau linting bisnis yang menjanjikan karena peminatnya banyak. Sejauh ini banyak permintaan dari Kudus, area Karesidenan Pati, maupun di Kabupaten itu sendiri, utamnya Sukolilo. Saya promosinya lewat medsos dan tokopedia,” ungkap pemuda yang memulai usaha sejak 2019 yang lalu.
Roby menyampaikan kenikmatan rokok linting tidak kalah dari rokok konvensional. Bahkan menurutnya rokok linting meminimalisir risiko karena terbebas dari zat-zat kimia dan mengandung nikotin alami.
“Untuk tembakau linting original, tentunya terbebas dari saus rokok dan mengandung nikotin alami. Mengonsumsi rokok linting bisa lebih ramah kantong,” sebutnya saat diwawancarai.
Ia menjelaskan kualitas tembakau rokok linting mudah diketahui. Apabila seseorang menghisap rokok linting dengan tembakau bermutu, maka tidak akan ada efek buruk apapun. Kemudian, tampilan warnanya kuning cerah.
Ia pun menjelaskan kualitas tembakau original dan kualitas tembakau pabrikan. Menurutnya tembakau original semakin lama disimpan, maka rasanya semakin nikmat.
Kemudian, untuk tembakau pabrikan akan semakin berkualitas jika rasanya lebih gurih dan meningkatkan candu.
“Kualitas tembakau yang baik jika dihisap dalam bentuk rokok linting tidak gatal di tenggorokan, tidak panas di tenggorokan, dan tidak mangkel di dada. Biasanya tampak segar dari segi tampilan,” ungkapnya.
Harga tembakau linting yang dijualnya relatif terjangkau.
“Harganya dari yang termurah Rp6 ribu sampai Rp35 ribu per ons. Dan saya tentukan berdasarkan jenis dan kualitas tembakau,” sebutnya.
Harga bervariasi, untuk merek Marlboro seharga Rp6.000, merek Manalagi seharga Rp7.000, merk Simadu seharga Rp8.000, merek Tambeng seharga Rp30.000, merek Kasturi grade super dan merk Gayo Aceh grade super seharga Rp35.000.
Selain itu, harga handroll Rp6.000, slorol seharga Rp20.000, becak seharga Rp25.000. Lalu harga kertas rokok hanya Rp1.000, sedangkan filter ia jual seharga Rp3.000 per 10 gram.
Selain menjajakan tembakau linting beserta peralatan tingwe, Roby juga menjual beberapa aneka rokok konvensional di kedainya bernama ‘Warkopling’.
“Warkopling singkatan dari Warung Kopi Mbako Linting. Saya sekalian menjajakan makanan aneka nasi goreng, mie, gorengan dan camilan. Orang-orang yang ingin makan, mencari tembakau maupun sekedar meletakkan rasa lelah dapat datang ke sini untuk jagongan bareng,” imbuhnya.
Dalam menggeluti usaha bidang tembakau ia khawatir terhadap peredaran rokok ilegal di tengah masyarakat, khususnya Bumi Mina Tani.
“Salah satu kendala yang saya hadapi itu maraknya rokok rokok illegal,” katanya.
Ia berharap usaha sederhana ini secara tidak langsung men-support hasil kerja petani tembakau. Selain itu, ia berusaha keras untuk membantu perekonomian keluarga.
“Harapan saya bisa membantu perekonomian keluarga, di samping itu juga petani tembakau bisa sejahtera, tidak melulu mengandalkan penjualan melalui pabrik rokok konvensional, sehingga mereka lebih merdeka dalam memasarkan hasil taninya,” pungkas Roby.
Editor: Ahmad Harold
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar