Harga Gula di Pati Capai Rp17 Ribu, Disdagperin: Tertinggi Sepanjang Sejarah

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Des 2023 10:38 0 797 Singgih Tri

PATI – Mondes.co.id | Kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat di level daerah tidak lepas dari pengaruh nasional, termasuk salah satunya di Kabupaten Pati.

Terpantau harga gula pasir kini mencapai Rp17.000 per kilogram. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro kepada Mondes.co.id, Rabu, 13 Desember 2023.

Menurut Kuswantoro, tingginya harga gula pada pekan ini lebih baik dibandingkan harga gula pasir pada pekan lalu yang mencapai Rp17.500 per kilogram. Kondisi harga gula memang sekarang menurun, tetapi masih terbilang tinggi.

“Sejak beberapa bulan yang lalu, harga gula sudah mencapai Rp17.000. Lalu pada November hingga minggu kemarin mencapai Rp17.500. Namun sekarang sudah kembali Rp17.000. Menurut isu nasional, ini menjadi harga gula tertinggi sepanjang sejarah, berdasarkan rapat tim pengendali inflasi dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) seperti itu,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya.

Berdasarkan rapat koordinasi pemerintah pusat, sekarang harga berada di angka tertinggi sepanjang sejarah. Hal tersebut ditengarai adanya dampak terjadinya inflasi yang melanda Tanah Air.

Diketahui, pada Desember 2023, harga gula sempat menurun tetapi hanya selisih Rp500 saja. Kondisi harga yang tinggi tersebut sudah diwaspadai oleh pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, guna menyediakan pasokan akhir tahun.

“Kami amati di daerah Solo Raya, stok gula mulai tipis, dari situ kami sudah koordinasi bersama agen, gudang, dan Pabrik Gula Pakis maupun Trangkil menganalisis persediaan gula mencukupi sampai awal 2024 atau tidak dengan perhitungan keluar per minggu sekian,” urainya.

BACA JUGA :  Korban Perampokan 1 Kg Emas Dibantu Trauma Healing dan Pengamanan Polresta Pati 

Disdagperin Kabupaten Pati sudah melakukan survei dan koordinasi bersama para agen maupun produsen gula untuk memastikan cukup tidaknya pasokan mendekati Tahun Baru.

Kuswantoro pun menyampaikan bahwa stok di Bumi Mina Tani terkendali, meski dengan harga yang sedemikian mahalnya.

Sebagai informasi, upaya pengendalian inflasi dilakukan dengan melakukan impor beras dan gula. Menurut Kuswantoro, upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kemendagri mengantisipasi terbatasnya pasokan kebutuhan gula maupun beras dalam negeri, dengan mendatangkannya dari India supaya harga tidak melambung lebih tinggi.

“Upaya yang disampaikan Kemendag dan Kemendagri sebagai pengendali inflasi, sudah ada impor beras dan gula. Dengan adanya keterbatasan dalam negeri, impor dipilih supaya harga tidak melambung tinggi,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini