TRENGGALEK – Mondes.co.id | Beberapa waktu terakhir, harga beras di seantero wilayah Indonesia melangit, tak terkecuali di daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Bahkan, pada kemarin untuk beras jenis premium terpantau tembus hingga angka Rp16.000,00 per kilogram di pasaran.
Untuk memastikan fluktuasi bisa lebih stabil dan terkontrol, termasuk ketersediaan stok (khususnya beras) maka Satgas Pangan Kabupaten Trenggalek pun turun ke lapangan.
Dipimpin langsung Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin tim yang juga terdiri dari stakeholder terkait lain, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko retail serta Gudang Bulog Karangsoko, Jalan Tulungagung – Trenggalek, Desa Karangsoko, Kecamatan Trenggalek pada Kamis, 29 Februari 2024.
Dikonfirmasi usai sidak, AKP Zainul menyebut jika per hari ini, Kamis, 29 Februari 2022 harga beras sudah ada penurunan meski belum signifikan.
Adapun untuk harga beras jenis premiun di pasaran dari Rp16.000 sekarang menjadi Rp15.500.
“Jenis medium juga mulai turun ke Rp14.500 dari yang sebelumnya Rp15 ribu per kilogram,” sebut Kasatreskrim.
Selain itu, masih kata dia, untuk ketersediaan beras menjelang Bulan Ramadan hingga Idul Fitri Tahun 2024 dipastikan relatif aman. Mengingat, ketersediaan stok pada dua kategori, yakni, beras bantuan gratis bagi masyarakat penerima manfaat dan beras untuk program SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) sudah siap didistribusikan.
“Untuk keseterdiaan stok beras, hingga Hari Raya Idul Fitri 2024 relatif aman. Mengingat, di Gudang Bulog Karangsoko telah siap beras kualitas bagus berjumlah 670 ton,” imbuhnya.
Menurut AKP Zainul, menyikapi dinamika yang ada, pemerintah pun juga tidak tinggal diam. Pasalnya, secara terstruktur untuk terus menerus berupaya menekan harga (beras) tersebut. Seperti contoh, dengan menggelontorkan beras bantuan gratis kepada masyarakat dan beras SPHP.
“Kami di Satgas Pangan juga aktif berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan beras masyarakat benar-benar aman, baik stok maupun harga,” pungkas AKP Zainul.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar