PATI – Mondes.co.id | Tidak semua halte yang berada di Kabupaten Pati berfungsi sesuai kegunaannya. Bahkan menurut Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, kurang dari 10 halte yang masih layak digunakan.
Hal ini direspons oleh Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Joni Kurnianto. Ia mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati segera memperbaiki halte-halte yang rusak atau tidak berfungsi.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat itu menyebut, berkurangnya penggunaan halte oleh masyarakat disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya perawatan rutin terhadap halte yang masih digunakan, agar keberadaannya tetap layak dan memperindah wajah kota.
“Nanti dalam waktu dekat kalau ada pertemuan dengan Dishub akan kami bahas kondisi halte-halte yang ada. Jika memang perlu diperbaiki, perbaikilah dengan baik, namun jika sudah tak bisa difungsikan, ya lebih baik dimatikan saja,” ungkapnya.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Kabupaten Pati, Arief Darmawan, beberapa halte yang masih berfungsi di antaranya halte yang berada di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD RAA Soewondo dan Halte di kawasan Puri. Lalu ada pula halte di kawasan Gemeces.
Diketahui, halte yang berada di Kabupaten Pati digunakan oleh angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
“Yang masih difungsikan oleh masyarakat hanya beberapa titik, seperti di RSUD Soewondo, Gemeces, Puri. Itu pun tidak sampai 10 halte,” jelas Arief.
Beberapa halte yang tersebar di Kabupaten Pati saat ini mangkrak. Berdasarkan pantauan Mondes.co.id, Halte di Kecamatan Tambakromo terlihat lusuh dengan kondisi sarana yang tak terawat.
Sejumlah pedagang jajanan memanfaatkan untuk membuka lapak di sana. Terhitung setiap hari mulai pagi hingga malam, puluhan pedagang menjamur di halte tersebut.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar