Gus Ipin Dorong Juru Sembelih NU Jadi Juleha

waktu baca 2 menit
Senin, 28 Apr 2025 16:32 0 163 Heru Wijaya

TRENGGALEK – Mondes.co.id | Pemerintah saat ini sedang meningkatkan konsentrasi terhadap program ‘halal supply chain‘ atau rantai pasok halal.

Mendukung hal tersebut, Bupati Trenggalek menggelar rapat bersama seluruh OPD untuk merevitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) yang sekaligus dilengkapi dengan Rumah Potong Unggas (RPU).

Itu sebagaimana diungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ketika menghadiri acara konsolidasi percepatan sertifikasi wakaf milik Nahdlatul Ulama. Bahwa selain dukungan revitalisasi sarana dan prasarana RPH serta RPU, Pemkab juga mengajak juru sembelih Nahdlatul Ulama menjadi Juleha (Juru Sembelih Halal).

“Tujuannya untuk menyediakan pasokan makanan bagi masyarakat, yang dijamin kehalalannya. Pemkab saat ini sedang finalisasi anggaran sekaligus mitra kerja, karena nanti kita ingin badan itu berdiri sebagai ‘Center of Excellent’. Sekaligus juga menjadi aset yang bisa produktif untuk kabupaten, untuk memastikan keamanan pangan,” ungkapnya.

Menurut Gus Ipin, sapaan akrab Bupati Trenggalek, program utama yang akan didorong adalah bagaimana membangun pasokan makanan halal.

Dimulai dari rumah potong hewan, kemudian menyiapkan juru sembelih halal, serta penyiapan dagingnya.

Untuk alat-alatnya juga ditambah, hingga produk daging yang keluar nanti tersertifikasi halal.

Diharapkan, ke depan juga mampu menjadi halal supply chain untuk program makan bergizi gratis (MBG) dan sebagainya.

“Nanti di kalangan warga NU, yang punya juru-juru sembelih bisa didaftarkan. Bisa ikut kerja di RPH kita. Karena mungkin sulit untuk mencukupi kebutuhan pangan dengan juru sembelih yang seadanya. Apalagi nanti bisa menjadi distributor yang mensuplai daging ke pasar-pasar atau ke dapur-dapur MBG,” ujar Gus Ipin.

BACA JUGA :  Sosialisasikan Penurunan Stunting, Novita Hardini Sambangi Ketua KPM PKH Trenggalek 

Sekaligus, lanjut dia, untuk memastikan  yang dikonsumsi oleh masyarakat bisa diberi ‘tag tracking‘.

Maka, semua diintegrasikan mulai dari peternakannya, sampai proses menyembelihan hingga pendistribusian di pasar.

“Ketika semua sudah diintegrasikan, bisa dipastikan apa yang dikonsumsi masyarakat terjamin kehalalannya,” pungkas bupati muda itu.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini