Guru Masa Kini Eksis dengan Tips Mengajar Kreatif di Media Sosial

waktu baca 4 menit
Rabu, 18 Sep 2024 17:02 0 523 Singgih Tri

REMBANG – Mondes.co.id | Tidak hanya menyiapkan perangkat ajar tiap harinya, sebagai guru juga ada berbagai macam tugas yang harus dijalankan seperti administrasi, webinar, hingga kreasi konten pembelajaran.

Hal ini menjadi rutinitas yang dijalankan Ikka Nurlita (29), seorang guru di Kabupaten Rembang yang merupakan pengajar sekaligus konten kreator.

Saat ini, Ikka mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambakagung, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.

Di sana, ia mengemban beberapa tanggung jawab seperti guru kelas, Pembina Pramuka, guru ekstrakurikuler seni tari, proktor ANBK, pendamping lomba, bahkan Ketua Komunitas Belajar SDN Tambakagung (ESTAKA).

“Banyak sekali kesibukan seorang guru, tidak hanya menyiapkan pembelajaran setiap harinya, karena sebagai guru juga ada berbagai macam tugas tambahan yang harus dijalankan. Tugasku di sekolah sebagai ketua komunitas belajar, Pembina Pramuka, guru ekstrakurikuler tari, mendampingi lomba, dan sebagai proktor ANBK. Belum lagi di era digital guru harus mengikuti perkembangan,” ucapnya kepada Mondes.co.id, Rabu (18/9/2024).

Berperan sebagai pengajar di era yang semakin maju, ia selalu aktif membagikan konten edukatif kepada masyarakat luas, tentu seputar pembelajaran di sekolah.

Ikka kerap memposting berbagai video menarik agar diketahui oleh guru maupun anak.

Menurutnya, guru perlu memiliki pola pikir yang bertumbuh sesuai zaman, jika tidak dilakukan, maka pembelajaran kurang berkesan bagi siswa, salah satunya pembelajaran digital. Apalagi, sekarang pembelajaran berbasis digital sangat disukai oleh siswa, sehingga guru harus berinovasi.

“Karena menurut saya jika kita tidak memiliki pola berpikir tumbuh, maka akan menjadi guru yang biasa-biasa saja, tidak bisa memberikan inovasi pembelajaran kepada murid. Apalagi sekarang banyak pembelajaran digital yang menyenangkan bagi murid, kalau kita tidak mengikuti dan menyesuaikan, maka akan ketinggalan,” ujar alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES).

BACA JUGA :  Yuk Intip Musala Mirip Ka'bah di Trangkil Pati

Berperan sebagai konten kreator, Ikka juga membagikan konten seputar edukasi, ice breaking, dan tips pembelajaran. Ia sangat intensif dalam mengunggah postingan berkualitas, bahkan seminggu bisa melakukan 2 sampai 3 kali take video.

Ia kemudian memproses editing selama sepekan agar kontennya dapat dinikmati warganet dengan antusias.

“Seorang pendidik harus kreatif dan inovatif demi memberikan edukasi kepada guru lainnya untuk saling bertukar informasi, entah itu terkait kebijakan maupun sharing pembelajaran dan tips-tips seputar pendidikan. Sangat luar biasa sekali guru-guru sekarang,” ungkapnya dengan penuh kekaguman.

Ikka memanfaatkan platform media sosial Instagram dan TikTok. Respons publik terhadap unggahan Instagram miliknya sekitar 1.000-an viewers. Sedangkan, interaksi di TikToknya sangat memuaskan dengan lebih dari 100 ribu penonton.

“Untuk di Instagram respon public hanya 1.000-an yang menonton. Tapi di TikTok interaksinya lebih banyak, dari guru di daerah lain terkadang banyak yang komentar. Penontonnya pun ada yang sampai 100.000 lebih,” ucap pemilik akun Instagram @ikka_nurlita.

Walaupun dirinya belum banyak ikut kompetisi, tetapi ia pernah mengikuti lomba Guru & Tenaga Kependidikan (GTK) Inovatif. Ia pun sempat ditawari menjadi narasumber di seminar berbagai institusi pendidikan.

“Belum banyak ikut kompetisi, tapi untuk tahun lalu, saya mengikuti lomba GTK Inovatif, dan tahun ini rencana saya ingin mengikuti Jambore GTK. Kemarin di TikTok ada yang menawarkan untuk jadi narasumber di SMA Grobogan tapi belum ada kata sepakat,” kata Ikka.

Memulai aktif berkonten sejak tahun ajaran 2023/2024, Ikka senang jika mendapat support dari pemerintah. Terakhir kali ia terpilih sebagai 200 peserta dari 1.315 pendaftar di event Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah tentang workshop pembuatan konten media sosial yang edukatif.

BACA JUGA :  Sejumlah Jajaran RSUD Pati Diganti, Bupati: Wajib Hukumnya

“Kemarin dari BBGP Jawa Tengah mengadakan pendaftaran workshop pembuatan konten media sosial yang edukatif, Alhamdulillah saya terpilih sebagai 200 peserta dari 1.315 pendaftar untuk berangkat ke Solo mengikuti kegiatan tersebut. Dalam kegiatan bisa bertemu ibu Galih Sulistyaningra, seorang guru konten kreator dari Jakarta yang sudah sering saya lihat di instragram,” ungkapnya.

Di samping itu, ia bangga berkesempatan satu forum bareng pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Di moment tersebut, pemerintah memfasilitasi guru untuk mengembangkan skill di dunia digital.

“Kemudian saya juga bertemu Ibu Dirjen GTK secara langsung yaitu Ibu Nunuk Suryani dalam acara sarasehan P5 dalam gelar merdeka berbudaya. Pada saat itu disiarkan langsung live di YouTube BBGP Jawa Tengah,” imbuhnya.

Suka dan duka menjadi konten kreator di dalam profesi guru menurutnya ada pada manajemen waktu. Kesibukan di sekolah membuatnya kesulitan dalam proses editing video konten.

Selain itu, melibatkan peserta didik di dalam konten membuatnya tertantang, karena uniknya karakter anak-anak beberapa kali membuat kontenya melenceng dari planning.

“Kesulitannya membagi waktu ngonten dan editing. Harus menyesuaikan dengan konten yang akan dibuat, terkadang malah siswa saya yang mengajak untuk membuat konten, tetapi kadang hasil tak sesuai rencana,” bebernya.

Dia berharap, konten yang dibagikan ke publik memberi dampak yang positif terhadap kemajuan pendidikan di Tanah Air.

“Harapannya saya bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Konten yang saya bagikan semoga bisa memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan pendidikan Indonesia,” pungkasnya.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini