Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan, Longsor Cibeunying Cilacap Jadi Perhatian

waktu baca 2 menit
Sabtu, 15 Nov 2025 11:04 0 21 Dian A.

SEMARANG – Mondes.co.id | Peristiwa tanah longsor di Dusun Tarukan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menyebabkan korban jiwa dan hilangnya puluhan warga.

DBHCHT TRENGGALEK

Insiden ini menjadi duka bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah.

Gubernur Ahmad Luthfi mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman bencana alam yang terjadi di wilayah masing-masing.

“Kita imbau masyarakat di daerah lain supaya waspada, terutama daerah-daerah yang di pegunungan dan rawan longsor,” kata Ahmad Luthfi saat ditemui di Semarang, Jumat (14/11/2025) malam.

Ia juga menginstruksikan kepada seluruh bupati dan wakil kota serta BPBD kabupaten/kota untuk terus melakukan mitigasi bencana.

Serta, memetakan daerah-daerah rawan bencana alam di wilayahnya.

“Peta lokasi (rawan bencana) agar itu bisa diberikan kepada masyarakat, sehingga mereka punya kewaspadaan,” jelasnya.

Sementara itu terkait penanganan bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Ahmad Luthfi mengatakan, saat ini prioritas utamanya adalah pencarian korban hilang dan evakuasi warga yang selamat.

Tim gabungan dari BPBD kabupaten dan provinsi, TNI, Polri, relawan tanggap bencana, dan seluruh stakeholder terkait saat ini masih terus berusaha menyisir lokasi.

“Ini terus berlanjut, beberapa alat sudah diturunkan semuanya. Kita berdoa semoga masih diberikan suatu keamanan atau keselamatan bagi masyarakat yang belum ditemukan,” tuturnya.

Di samping itu, bantuan logistik mulai dikirim dan dapur umum sudah didirikan di sekitar lokasi. Tim gabungan di lapangan juga mulai menyiapkan penanganan pasca bencana dan recovery (pemulihan) bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA :  Prabowo-Gibran akan Dilantik Esok Hari, Relawan Jokowi Plat K Gelar Syukuran

Sebagai informasi, peristiwa tanah longsor di Desa Cibeunying terjadi pada Kamis (13/11/2025), sekira pukul 21.00 WIB.

Faktor penyebabnya adalah hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut.

Material longsor menimbun pemukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter dan retakan sepanjang 25 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan, total ada 46 jiwa dari 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah.

Hingga kemarin pukul 11.00 WIB, tiga warga ditemukan meninggal dunia dan 20 orang masih dalam pencarian.

Editor: Mila Candra

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini