PATI – Mondes.co.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mendorong generasi muda untuk menjadi petani, utamanya para generasi milenial.
Pasalnya, jumlah petani di setiap tahun terus mengalami penurunan, sehingga regenerasi petani sangat diperlukan.
Ketua Tim Hortikultura Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Munjamil, menyebut petani milenial di Kabupaten Pati kurang lebih ada 200-an.
Ia harap di tahun 2025 ini akan ada penambahan.
Beberapa petani milenial banyak yang bergerak di bidang hortikultura, tanaman pangan, serta perkebunan.
“Ada petani milenial, macam-macam, jadi berbisnis, artinya berbagai macam bidang di hortikultura juga ada, di tanaman pangan juga ada, di perkebunan juga banyak,” sebutnya, Sabtu, 15 Februari 2025.
Menurutnya, petani milenial saat ini masuk ke dalam petani andalan.
Terlebih, di tahun ini Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati tak lelah mensosialisasikan kepada para petani untuk mencoba merambah ke pola bercocok tanam modern.
“Karena sekarang sudah zamannya, zaman modern di pertanian itu kita upayakan bisa sedikit demi sedikit ke arah yang modern. Menanamnya tidak secara konvensional lagi, tetapi menanam dengan cara yang modern,” ungkap Munjamil.
Hadirnya petani milenial diproyeksi produk yang dihasilkan bisa merambah di supermarket lingkup daerah.
“Dan pasar-pasarnya juga kita harapkan pasar yang lebih melihat grade. Sebelumnya dijual di pasar tradisional ke depan bisa dijual ke supermarket,” paparnya.
Sebagai contoh, seorang petani muda asal Bumi Mina Tani bernama Vico. Ia sukses bertani dengan budi daya tanaman buah anggur dan sayur kol.
Pria asal Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati itu menggeluti sektor pertanian dengan serius untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ia menanam buah-buahan dan sayur-mayur.
“Ini prospek, karena ini jarang yang menanam,” ucapnya.
Editor: Mila Candra
Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini
Tidak ada komentar